Muncul ke Publik, Bolsonaro Tak Akui Kemenangan Lula di Pilpres Brasil

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 2 November 2022 05:38 WIB
Jakarta, MI - Presiden sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro akhirnya buka suara setelah dua hari tidak muncul ke publik menyusul kekalahannya dalam pemilihan presiden (pilpres). Akan tetapi dia menolak untuk memberi ucapan selamat atau mengakui kemenangan saingannya Luiz Inácio Lula da Silva. Bolsonaro kalah dalam pilpres yang paling penting dalam beberapa dekade dengan selisih 2,1 juta suara dari pesaingnya. Dengan perbandingan suara 50,9% untuk Lula dan 49,1% untuk Bolsonaron para pemimpin dunia dengan cepat mengakui kemenangan Lula. Sekelompok pengemudi truk yang mendukung Jair Bolsonaro memblokir jalan raya untuk memprotes kekalahannya dalam pemilihan dari Luiz Inácio Kejaksaan Brasil kemudian memerintahkan polisi untuk membersihkan penghalang jalan oleh pengemudi truk pro-Bolsonaro. Bolsonaro tampil tanpa mengatakan apa-apa dan laporan media lokal menunjukkan tokoh populis sayap kanan itu bersembunyi di kediaman kepresidenannya yang diliputi oleh kemarahan, kesedihan, dan ketidakpercayaan. D alam penampilan singkat pada Selasa sore Bolsonaro akhirnya memecah kebisuannya, di tengah meningkatnya kemarahan publik atas sikapnya yang tidak demokratis. “Mimpi kami lebih hidup dari sebelumnya,” kata pria berusia 67 tahun itu kepada wartawan yang telah dipanggil ke istana Alvorada di ibu kota Brasilia. Namun, Bolsonaro, yang merupakan presiden pertama yang kalah dalam pemilihan ulang dalam sejarah Brasil, tidak menyebutkan pemenang pemilihan presiden dan tidak mengatakan apakah dia menerima hasilnya. Dia hanya berterima kasih kepada 58 juta pemilih yang telah mendukung kampanyenya yang gagal. hanya saja dia tidak secara eksplisit mengatakan dia akan menghormati kemenangan Lula atau menyinggung 60 juta orang yang memilih lawannya. “Sebagai presiden dan sebagai warga negara saya akan terus mengikuti semua perintah konstitusi kita,” kata Bolsonaro seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (2/11). Bolsonaro juga menyinggung klaim tak berdasar bahwa pemilu pada hari Minggu tidak adil. Dia mengatakan protes pasca pemilihan umum yang dilakukan oleh pendukung garis keras, termasuk menggunakan truk dan ban untuk memblokir jalan raya utama, adalah buah dari “kemarahan dan perasaan ketidakadilan tentang bagaimana proses pemilihan berlangsung”. Popularitas Bolsonaro sempat menurun tajam akibat kegagalannya dalam menangani pandemi Covid-19 setelah dirinya sempat terkena wabah tersebut.