Saingi AS dan Rusia, China Sukses Selesaikan Stasiun Ruang Angkasa Tiangong

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 1 November 2022 19:34 WIB
Jakarta, MI - Modul terakhir yang diperlukan untuk penyelesaian stasiun ruang angkasa Tiangong China berhasil dipasangkan ke struktur inti sekaligus menjadi pondasi utama dalam program ambisius Beijing untuk eksplorasi ruang angkasa. Modul ketiga dan terakhir China itu merapat dengan stasiun luar angkasa secara permanen pada Selasa pagi ini waktu setempat, ujar penyiar CCTV, mengutip Badan Antariksa Berawak China seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa 91/11). Modul bernama Mengtian atau “surga impian” itu ​​diluncurkan pada hari Senin dengan roket Long March 5B dari pusat peluncuran Wenchang di pulau tropis Hainan di China, menurut laporan CCTV. Modul itu mencapai stasiun luar angkasa Tiangong pada pukul 4:27 pagi waktu Beijing pada hari Selasa atau pukul 20:27 GMT pada hari Senin. Seluruh proses peluncuran dan docking dengan stasiun ruang angkasa memakan waktu sekitar 13 jam. Dengan demikian China mencatat kemajuan untuk mempertahankan kehadiran awak secara konstan di orbit sejak lebih dari satu dekade. Penyelesaian stasiun rung anagkasa milik Beijing itu menandakan bahwa China sekarang menjadi pemain yang setara di luar angkasa dengan Amerika Serikat, Rusia dan Eropa, menurut analis ruang angkasa independen China Chen Lan kepada Agence France-Presse. “Selalu menyenangkan melihat pemain baru datang,” katanya. Dia mengatakan persaingan akan selalu mempercepat inovasi. Menurut kantor berita China Xinhua, modul Mengtian bersama dengan modul inti Tianhe dan modul lab Wentian, akan membentuk konfigurasi stasiun berbentuk huruf "T". Secara keseluruhan, mereka dikenal sebagai Tiangong, atau "istana impian". Stasiun Tiangong adalah salah satu unggulan dalam program luar angkasa Beijing yang didanai dengan baik, yang telah mendaratkan robot penemu di Mars dan Bulan, dan menjadikan negara itu sebagai negara ketiga yang menempatkan manusia ke orbit.  China terus berlomba untuk mengejar kekuatan luar angkasa bersama Amerika Serikat dan Rusia. Stasiun Tiangong telah dikeluarkan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sejak 2011 ketika Washington melarang NASA terlibat kerjasama dengan Beijing. S etelah selesai, stasiun luar angkasa Tiangong diperkirakan memiliki massa 90 ton, atau sekitar seperempat dari ISS. Bobotnya berukuran serupa dengan stasiun Mir buatan Uni Soviet yang mengorbit Bumi dari tahun 1980-an hingga 2001. Badan Antariksa Berawak China menyatakan Tiangong dihuni oleh tiga anggota awak atau taikonauts, termasuk seorang wanita. Chen Dong, Cai Xuzhe dan Liu Yang tiba pada awal Juni untuk tinggal selama enam bulan di wahana itu. Mereka akan menyelesaikan perakitan stasiun, melakukan perjalanan ruang angkasa dan melakukan eksperimen tambahan. Setelah kedatangan Mengtian, sebuah wahana kargo Tianzhou yang tidak berawak akan berlabuh di stasiun bulan depan. Misi berawak lainnya dijadwalkan pada bulan Desember, di mana pada saat itu kru mungkin tumpang tindih karena Tiangong memiliki ruang yang cukup untuk menampung enam orang. Sedangkan tahun depan, Beijing berencana meluncurkan teleskop luar angkasa Xuntian dengan bidang pandang 350 kali lipat dari Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA.