Polisi Turki Tangkap Seorang  Wanita Tersangka Pelaku Peledakan Bom di Istanbul

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 14 November 2022 11:24 WIB
Jakarta, MI - Polisi Turki berhasil menangkap seorang tersangka peledakan bom di Istanbul tengah yang menewaskan sedikitnya enam orang dan 81 lainnya luka-luka, menurut laporan Anadolu Agency yang dikelola pemerintah. Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan kepada kantor berita itu pada hari ini bahwa tersangka yang ditahan adalah "orang yang meninggalkan bom yang menyebabkan ledakan" di jalan raya yang ramai di kota terbesar Turki. Ledakan di jantung kota Istanbul Turki itu dipastikan menewaskan enam orang dan melukai 81 orang lainnya. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya menggambarkan serangan hari Minggu di jalan Istiklal tersebut sebagai tindakan "berbahaya" dan mengatakan ledakan itu "berbau seperti terorisme". Dia mengatakan informasi awal menunjukkan bahwa "seorang wanita berperan" dalam serangan tersebut. Menteri Kehakiman Bekir Bozdag kemudian mengatakan kepada televisi A Haber bahwa wanita itu terlihat duduk di salah satu bangku di Istiklal Avenue selama lebih dari 40 menit. Ledakan itu terjadi hanya beberapa menit setelah dia bangun. “Ada dua kemungkinan,” katanya kepada A Haber. “Ada mekanisme peledakan yang terdapat di dalam tas dan kemudian meledak, atau seseorang meledakka nnyadari jarak jauh” seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (14/11). Menurut Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya, ledakan itu terjadi sekitar pukul 16.20 waktu setempat sebelum polisi dan petugas darurat mengepung tempat kejadian. Sedangkan Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan serangan itu dianggap sebagai serangan teroris dan menambahkan bahwa seorang penyerang wanita meledakkan bom yang menyebabkan ledakan tersebut. Para pemimpin dunia mengutuk ledakan di Istanbul "Saya memahami kesedihan mendalam terkait ledakan di Istiklal Avenue di jantung Istanbul," kata Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif di Twitter.  Pemerintah dan rakyat Pakistan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada saudara-saudara warga Turki atas hilangnya nyawa yang berharga dan kami turut mengirimkan doa untuk pemulihan yang cepat dari mereka yang terluka, tambahnya. Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Baku "sangat terkejut" oleh berita tersebut, menambahkan: "Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada Anda, keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang terbunuh, dan saudara-saudara warga Turki dan berharap pemulihan bagi mereka yang cedera. Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson "sangat terkejut dengan berita ledakan di jantung kota Istanbul. Pikiran kami bersama para korban, dan dengan semua orang yang kehilangan orang yang mereka cintai. Kami mendukung warga Turki," katanya di Twitter. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mentweet bahwa dia "sangat sedih" dengan berita tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban sembari berharap pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka. Rasa sakit orang-orang Turki yang ramah adalah penderitaan kami, tambah Zelenkskyy. Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan insiden itu tidak hanya mengguncang penduduk Istanbul, tetapi seluruh dunia. Sedangkan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan orang-orang Turki pasti merasa terpukul terutama di Istanbul. "Kami berbagi rasa sakit dengan Anda. Kami mendukung Anda dalam perang melawan terorisme," cuit Macron.