Sedikitnya Enam Orang Tewas, Para Pemimpin Dunia Kutuk Aksi Teroris di Turki

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 14 November 2022 06:01 WIB
Jakarta, MI - Para pemimpin dunia mengutuk ledakan di Istiklal Avenue , Turki yang menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 81 orang lainnya kemarin. Menurut Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya, tempat Istiklal Avenue berada, ledakan itu terjadi sekitar pukul 16.20 waktu setempat, dan kemudian polisi serta petugas darurat mengepung tempat kejadian. "Baunya seperti terorisme," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada konferensi pers sebelum berangkat ke KTT G20 di Bali, Indonesia. Saat mengunjungi lokasi ledakan, Wakil Presiden Fuat Oktay mengatakan insiden itu dianggap sebagai serangan teroris dan menambahkan bahwa seorang penyerang wanita meledakkan bom yang menyebabkan ledakan tersebut. "Saya memahami kesedihan mendalam terkait ledakan di Istiklal Avenue di jantung Istanbul," kata Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif di Twitter seperti dikutip Anadolu Agency, Senin (14/11). Pemerintah dan rakyat Pakistan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada saudara-saudara Turti atas hilangnya nyawa yang berharga dan kami turut mengirimkan doa untuk pemulihan yang cepat dari mereka yang terluka," tambahnya. Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Baku "sangat terkejut" oleh berita tersebut dan menambahkan: "Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada Anda, keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang terbunuh, dan saudara-saudara Turki dan berharap pemulihan yang cepat bagi mereka yang cidera. Sedangkan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengaku sangat terkejut dengan berita ledakan di jantung kota Istanbul itu. Pikiran kami bersama para korban, dan dengan semua orang yang kehilangan orang yang mereka cintai. Kami mendukung rakyat Turki, katanya di Twitter. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mentweet bahwa dia "sangat sedih" dengan berita tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan berharap pemulihan yang cepat bagi yang terluka. Rasa sakit orang-orang Turki yang ramah adalah penderitaan kami, tambah Zelenkskyy. Presiden Serbia, Aleksandar Vucic mengatakan insiden itu tidak hanya mengguncang penduduk Istanbul, tetapi seluruh dunia. Sedangan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan orang-orang Turki sangat terpukul dengan kejadian itu. Pada hari yang sangat simbolis bagi bangsa kami, sementara kami memikirkan para korban yang jatuh pada 13 November 2015, rakyat Turki dilanda serangan di Istanbul. Kepada Turki: kami berbagi rasa sakit dengan Anda. Kami mendukung Anda dalam perang melawan terorisme," cuit Macron. Pada 13 November 2015, teroris melakukan serangkaian serangan terkoordinasi di Paris sehingga menewaskan 130 orang. Presiden Kosovo, Vjosa Osmani dan Perdana Menteri Albin Kurti juga menyatakan belasungkawa yang tulus. Pesan belasungkawa juga dikirim oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. "Terkejut dan sedih dengan berita ledakan di Istanbul sore ini yang mengakibatkan banyak korban," kata Menteri Luar Negeri Makedonia Utara Nikola Dimitrov. Belasungkawa terdalam saya kepada keluarga korban dan orang yang mereka cintai. Harapan kami yang tulus untuk pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka, ujarnya menambahkan. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan: "Ada gambar-gambar mengejutkan dari Istanbul. Pikiran dan belasungkawa saya yang terdalam untuk semua yang terkena dampak dan kepada orang-orang Turki. NATO berdiri dalam solidaritas dengan sekutu Turki."