Pirc Musar Terpilih Jadi Presiden Wanita Pertama Slovenia

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 14 November 2022 10:09 WIB
Jakarta, MI - Nataša Pirc Musar, pengacara liberal dan mantan komisaris perusahaan data yang didukung oleh pemerintah kiri-tengah Slovenia terpilih menjadi presiden wanita pertama negara itu setelah mengalahkan saingan konservatifnya dalam pemilihan putaran kedua kemarin. Dengan 99% suara yang dihitung, Nataša Pirc Musar memimpin dengan 53,8% suara sekaligus mengungguli veteran konservatif Anže Logar dengan 46,1% suara. Sebagai dua kandidat dari calon independen, mereka didukung oleh blok politik kiri-tengah dan sayap kanan dari negara kecil Eropa timur berpenduduk 2 juta jiwa. Akan tetapi negara itu telah menjadi anggota Uni Eropa selama 15 tahun. Menteri luar negeri dalam pemerintahan terakhir dari mantan perdana menteri populis sayap kanan Janez Janša itu, memenangkan putaran pertama pemilu pada bulan Oktober. Namun kemenangan itu tidak mencatat mayoritas di parlemen yang diperlukan. Jajak pendapat selama beberapa minggu terakhir telah menunjukkan dukungan rakyat meningkat untuk Pirc Musar. Ada anggapan bahwa Logar menderita kekalahan setelah gagal menjauhkan diri dari mantan bosnya, sosok yang memecah belah dan sekutu dekat pemimpin sayap kanan Hongaria Viktor Orbán. Perdana Menteri Slovenia, Robert Golob, yang menggantikan Janša Juni ini, telah memperingatkan bahwa pemungutan suara untuk kandidat konservatif akan menjerumuskan negaranya kembali ke "masa gelap". Jumlah pemilih pada pemungutan suara hari Minggu naik dari pemilihan umum terakhir pada tahun 2017, sebesar 50,6%. Pirc Musar merupakan mantan jurnalis dan presenter program berita televisi utama Slovenia yang lahir di Ljubljana. Dia mendapatkan pelatihan dari CNN dan departemen media Salford University sebelum meraih PhD bidang hukum dari Vienna University. Dia terpilih sebagai komisioner untuk akses informasi publik Slovenia pada 2004. Dia juga dibayar untuk melindungi kepentingan Melania Trump kelahiran Slovenia selama masa kepresidenan suaminya, Donald Trump di Amerika Serikat. Tugas utamanya adalah menghentikan sejumlah perusahaan yang berusaha mengiklankan produk yang menggunakan namanya. Selama masa kampanye, perhatian media banyak tertuju pada jaringan perusahaan milik Melania beserta suaminya di tengah tudingan mereka menyembunyikan kekayaannya melalui perlindungan pajak di Slovenia. Dalam sistem Pemerintahan Slovenia, presiden memainkan peran sebagai simbol negara dan lebih bersifat seremonial. Akan tetapi Pirc Musar mengatakan dirinya akan tampil berbeda dari presiden sebelumnya yang jarang melakukan intervensi politik terkait isu dalam negeri selama dua tahun berkuasa. “Saya tidak akan pernah diam bila harus berbicara lantang terutama seperti yang tidak dilakukan dalam dua tahun terakhir," ujarnya seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (14/11). Wanita berusia 54 tahun itu juga mengatakan akan lebih mendekatkan Slovenia ke Uni Eropa terutama ke negara yang menghargai hak asasi manusia dan nilai-nilai konstitusional.