Minta Asing Putuskan Hubungan dengan Iran, Keponakan Khamenei Ditangkap

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 28 November 2022 11:31 WIB
Jakarta, MI - Farideh Moradkhani, keponakan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei ditangkap setelah meminta pemerintah asing untuk memutuskan semua hubungan dengan pemerintah Iran. Moradkhani ternyata telah ditangkap pada Rabu lalu ketika dia pergi ke kantor pengadilan untuk memenuhi perintah pengadilan, menurut tweet dari saudara laki-lakinya Mahmoud Moradkhani seperti dikutip CNN.com, Senin (28/11). Dalam pernyataan video yang dibagikan oleh saudara laki-lakinya sebelum penangkapannya, Moradkhani meminta orang-orang di seluruh dunia untuk mendesak pemerintah mereka memutuskan hubungan dengan rezim Iran di tengah protes yang melanda negara itu. Dia juga meminta pemerintah negara lain untuk menghentikan segala urusan dengan rezim ini. “Wahai orang-orang bebas, bersama kami beri tahu pemerintah Anda untuk berhenti mendukung rezim pembunuh dan pembunuh anak ini. Rezim ini tidak setia pada prinsip agama mana pun dan tidak mengenal hukum atau aturan apa pun kecuali paksaan dan mempertahankan kekuasaannya dengan cara apa pun yang memungkinkan,” katanya. Dia mengatakan sekarang saat kritis dalam sejarah dan seluruh umat manusia ketika menyaksikan bahwa orang-orang Iran, dengan tangan kosong dan keberanian dan keberanian yang patut dicontoh, berperang melawan kekuatan jahat. Pada saat ini, rakyat Iran memikul beban tanggung jawab yang berat ini sendirian dengan membayar dengan nyawa mereka, katanya. Moradkhani mengatakan rakyat Iran sedang berperang dengan pemerintah yang mendukung rezim Iran. Kami meminta negara-negara demokratis untuk menarik perwakilan mereka dari Iran dan mengusir perwakilan Iran dari negara mereka sendiri. “Yang sangat dibutuhkan adalah tidak mendukung rezim yang membunuh ribuan orang Iran dalam empat hari pada November 2019 sementara dunia hanya menonton,” tambahnya. Farideh dan Mahmoud Moradkhani adalah anak dari Ali Tehrani, seorang ulama dan tokoh oposisi lama yang menikah dengan saudara perempuan pemimpin tertinggi Badri Hosseini Khamenei. Tehrani meninggal bulan lalu. Farideh Moradkhani ditangkap oleh rezim sebelumnya. Dia ditangkap pada 13 Januari saat dalam perjalanan pulang. Menyusul penangkapannya, aparat keamanan Iran dilaporkan menggeledah rumah Moradkhani dan menyita beberapa barangnya, menurut organisasi hak asasi manusia. Gerakan protes Iran yang sedang berlangsung awalnya dipicu oleh kematian wanita berusia 22 tahun Mahsa Amini dalam tahanan polisi moral Iran pada bulan September. Pemberontakan nasional yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menguasai lebih dari 150 kota dan 140 universitas di seluruh 31 provinsi di Iran, menurut Kepala Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk.