Korban Tewas Tentara Ukraina Sejak Berperang dengan Rusia Capai 13.000 Orang

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 2 Desember 2022 09:27 WIB
Jakarta, MI - Sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu, jumlah korban tentara di pihak Ukraina telah mencapai 13.000 orang, kata pejabat senior penasihat kepresidenan Mykhailo Podolyak. Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky itu mengatakan antara 10.000 dan 13.000 tentara tewas meski pengumuman atas angka kematian itu jarang dilakukan. Namun pernyataan dari Podolyak belum dikonfirmasi oleh militer negara tersebut. Pada bulan Juni dia mengatakan antara 100 dan 200 tentara Ukraina tewas setiap hari. Sedangkan bulan lalu, jenderal paling senior AS, Mark Milley, mengatakan sekitar 100.000 tentara Rusia dan 100.000 tentara Ukraina tewas atau terluka sejak awal perang. Dalam pidato video pada hari Rabu, Ketua Komisi Uni Eropa Ursula Von der Leyen mengatakan bahwa 100.000 tentara Ukraina telah tewas. Namun juru bicara Komisi UE kemudian mengklarifikasi bahwa jumlah itu salah, karena angka tersebut merujuk pada mereka yang tewas dan terluka. Bisakah kita mengatakan berapa banyak orang yang tewas di Ukraina? Ukraina kehilangan hingga 200 tentara sehari, ujar ajudan Zelensky. Berbicara kepada outlet TV Ukraina Channel 24, Podolyak mengatakan Kyiv secara terbuka membicarakan jumlah korban tewas. "Kami memiliki evaluasi resmi oleh Staf Umum, evaluasi resmi oleh Presiden Zelensky dan mereka berkisar antara 10.000 hingga 12.500-13.000 tewas," katanya. Dia menambahkan bahwa jumlah warga sipil yang tewas bisa jadi "signifikan". BBC News mengidentifikasi sekitar 3.600 kematian warga sipil pada pertengahan Juni. Angka tersebut sekarang cenderung jauh lebih tinggi. Podolyak juga menyatakan bahwa hingga 100.000 tentara Rusia telah tewas sejak invasi dimulai pada 24 Februari dan 100.000 hingga 150.000 telah terluka, atau hilang atau tidak dapat kembali berperang. Sedangkan BBC Rusia menetapkan bahwa setidaknya 9.311 tentara Rusia dari semua tingkatan telah tewas sejak invasi pada 24 Februari, sedangkan jumlah korban tewas sebenarnya bisa lebih dari 18.600.