Latihan Militer Korsel-AS Berlanjut, Korut Tembakkan 130 Peluru Artileri

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 5 Desember 2022 17:48 WIB
Jakarta, MI - Korea Utara menembakkan sekitar 130 peluru artileri ke laut lepas pantai timur dan baratnya hari ini dalam latihan militer terbaru di dekat perbatasan dengan Korea Selatan, menurut pihak militer Korea Selatan. Beberapa peluru mendarat di zona penyangga dekat perbatasan laut yang menurut Seoul merupakan pelanggaran terhadap perjanjian antar-Korea 2018 yang dirancang untuk mengurangi ketegangan. Militer Korea Selatan mengirim beberapa peringatan ke Korea Utara atas penembakan tersebut, menurut Kementerian Pertahanan Korsel dalam sebuah pernyataan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (5/12). Korea Utara tidak segera melaporkan tembakan artileri tersebut, tetapi telah melakukan peningkatan jumlah kegiatan militer, termasuk peluncuran rudal dan latihan oleh pesawat tempur dan unit artileri. Sementara Korea Selatan dan Amerika Serikat juga telah meningkatkan latihan militer tahun ini dengan menyatakan bahwa latihan itu diperlukan untuk mencegah potensi serangan dari Korea Utara yang memiliki senjata nuklir. Perjanjian Militer Komprehensif (CMA) 2018 adalah kesepakatan paling substantif yang dihasilkan dari pertemuan berbulan-bulan antara pemimpin Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan saat itu Moon Jae-in. Namun, dengan pembicaraan yang lama terhenti, latihan baru-baru ini dan unjuk kekuatan di sepanjang perbatasan yang terbenteng antara Korea telah menimbulkan keraguan tentang masa depan perjanjian tersebut. Korea Selatan menuduh Korea Utara berulang kali melanggar perjanjian dengan latihan artileri pada tahun ini. Korea Utara kembali menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh untuk pertama kalinya pada tahun ini sejak 2017, sementara itu Korea Selatan serta Amerika Serikat juga menyatakan telah membuat persiapan untuk melanjutkan uji coba nuklir.