Tiga Astronot China Kembali ke Bumi Setelah Menjalankan Misi Enam Bulan di Ruang Angkasa

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 5 Desember 2022 11:37 WIB
Jakarta, MI - Tiga astronot China berhasil kembali ke Bumi setelah menyelesaikan misi enam bulan di stasiun luar angkasa China. Mereka berangkat ke luar angkasa pada 5 Juni untuk mengawasi tahap konstruksi akhir stasiun luar angkasa Tiangong yang selesai pada November. Para kru mendarat dengan pesawat ruang angkasa Shenzhou-14 pada hari Minggu di wilayah otonomi China di Mongolia Dalam. Badan antariksa China menyatakan misi itu "sukses besar". Komandan penerbangan Chen Dong dan rekan satu tim Liu Yang serta Cai Xuzhe mengatakan mereka merasa sehat setelah mendarat dalam audio yang disiarkan oleh stasiun penyiaran negara CCTV. Staf di lokasi pendaratan kemudian membawa kru keluar dari kapsul yang mendarat tak lama setelah pukul 20.00 waktu setempat atau sekitar sembilan jam setelah lepas landas dari stasiun luar angkasa. Yang, astronot wanita pertama China, mengatakan dia memiliki kenangan yang tak terlupakan di stasiun ruang angkasa dan "bersemangat untuk kembali ke Tanah Aair," menurut laporan kantor berita negara Xinhua seperti dikutip BBC.com, Senin (5/12). Saat berada di luar angkasa, ketiga astronot tersebut mengawasi kedatangan modul kedua dan ketiga untuk Tiangong dan melakukan tiga perjalanan luar angkasa untuk memeriksa dan menguji fasilitas baru tersebut. Awak baru yang terdiri dari tiga astronot China tiba di stasiun luar angkasa untuk melakukan serah terima kru pertama di orbit pada hari Rabu. Sedangkan awak baru lepas landas dengan pesawat ruang angkasa Shenzhou-15 dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi di barat laut China. Mereka akan tinggal di stasiun tersebut selama enam bulan dan akan menjadi pos antariksa kedua yang dihuni secara permanen setelah Stasiun Luar Angkasa Internasional yang dipimpin NASA dan China dikecualikan pada tahun 2011. Misi tersebut adalah yang terakhir dari 11 misi yang diperlukan untuk merakit stasiun yang diperkirakan akan beroperasi selama sekitar satu dekade dan menjalankan eksperimen dalam gravitasi mendekati nol. Awak baru akan fokus pada pemasangan peralatan dan fasilitas di sekitar stasiun luar angkasa, kata juru bicara Badan Antariksa Berawak China. China menjadi negara ketiga dalam sejarah yang telah menempatkan astronot ke luar angkasa dan membangun stasiun luar angkasa, setelah Uni Soviet dan AS. Stasiun luar angkasa Tiangong, atau "Istana Surgawi", adalah stasiun luar angkasa permanen baru China. Negara itu sebelumnya telah meluncurkan dua stasiun ruang angkasa percobaan sementara, bernama Tiangong-1 dan Tiangong-2. Selama dekade berikutnya operasi Tiangong, China akan meluncurkan dua misi berawak ke stasiun tersebut setiap tahun. China telah membuka proses seleksi astronot untuk misi masa depan bagi pelamar dari "wilayah administrasi khusus" Makau dan Hong Kong, yang sebelumnya dikecualikan.