China dan Arab Saudi Teken Kerja Sama Kemitraan Senilai US$30 Miliar, Termasuk Huawei

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 9 Desember 2022 09:40 WIB
Jakarta, MI - Presiden China Xi Jinping dan Raja Salman dari Arab Saudi menandatangani serangkaian kesepakatan strategis, termasuk yang melibatkan raksasa teknologi China Huawei sebagai bagian dari kunjungan yang akan meningkatkan hubungan politik dan ekonomi kedua negara. Kunjungan tiga hari Xi ke kerajaan termasuk KTT Arab dan Teluk mendapat perhatian khusus dari Amerika Serikat setelah hubungan Washington dengan Riyadh berada pada titik terendah. Pada hari Kamis, Xi dan Raja Salman menandatangani “perjanjian kemitraan strategis yang komprehensif” setelah dia dikawal ke Istana Yamamah oleh Pengawal Kerajaan Saudi, yang menunggang kuda dan membawa bendera China dan Arab Saudi. Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), penguasa de facto pengekspor minyak terbesar dunia, turut menyambut Xi di istana yang merupakan kediaman resmi raja. Pemimpin China itu menyebut hubungan kedua negara sebagai "era baru". China adalah importir minyak mentah terbesar di dunia yang sangat bergantung pada Arab Saudi. Perjanjian yang akan ditandatangani kedua belah pihak bernilai sekitar US$30 miliar, menurut media pemerintah Saudi. Kesepakatan atas Huawei Technologies terkait dengan komputasi awan, pusat data, dan pembangunan kompleks teknologi tinggi di kota-kota Saudi, menurut pejabat Saudi. Sebelumnya pejabat keamanan AS memperingatkan bahwa peralatan dari merek China seperti Huawei dapat digunakan untuk mengganggu jaringan nirkabel generasi kelima (5G) selain punya kemampuan mengumpulkan informasi sensitif. Namun Huawei telah mengambil bagian dalam membangun jaringan 5G di sebagian besar negara Teluk meskipun ada kekhawatiran dari AS sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Jumat (9/12). Setelah kedatangan Xi pada hari Rabu, dengan formasi jet terbang rendah, media pemerintah Saudi mengumumkan 34 perjanjian investasi di berbagai sektor termasuk hidrogen hijau, teknologi informasi, transportasi dan konstruksi. Badan Pers Saudi resmi tidak memberikan perincian tetapi menyatakan perdagangan dua arah mencapai 304 miliar riyal Saudi (US$80 miliar) pada tahun 2021 dan 103 miliar riyal Saudi (US$27 miliar) pada kuartal ketiga tahun 2022. Perusahaan penyiaran milik negara, Al Ekhbariya menyatakan 20 perjanjian lain senilai 110 miliar riyal (US$29,3 miliar) akan ditandatangani pada hari Kamis. Xi dan Raja Salman setuju untuk mengadakan pertemuan antara para pemimpin kedua negara setiap dua tahun, menurut kantor berita Xinhua milik pemerintah China. Para pemimpin Arab juga mulai berkumpul di ibu kota Saudi menjelang pertemuan puncak dengan Xi, yang akan mengadakan pembicaraan terpisah dengan enam anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) sebelum berangkat pada Jumat. Para pemimpin yang berkumpul di Riyadh termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Tunisia Kais Saied, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin de facto Sudan Abdel Fattah al-Burhan. Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch dan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati juga mengonfirmasi kehadiran mereka.