Barak Pasukan Bayaran Rusia Diserang Ukraina di Melitopol, Puluhan Orang Tewas

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 12 Desember 2022 05:45 WIB
Jakarta, MI - Ukraina menyerang sebuah barak pasukan bayaran Rusia di wilayah pendudukan kota Melitopol sehingga menyebabkan puluhan korban tewas, menurut laporan pihak Ukraina. Menurut saksi, 10 ledakan terdengar, meskipun beberapa di antaranya mungkin berasal dari sistem antipesawat Rusia. Sedangkan pejabat Ukraina mengklaim puluhan orang Rusia tewas dan terluka, sementara Rusia mengakui hanya beberapa orang korban. Rekaman video yang diposting di media sosial menunjukkan barak pasukan Rusia di kota bagian selatan Melitopol yang sedang dilalap api yang dahsyat, sementara beberapa orang mengklaim situs itu digunakan oleh kelompok tentara bayaran Wagner. Video lain menunjukkan petugas penyelamat di reruntuhan dengan beberapa mayat terlihat. Lokasi tersebut, yang merupakan bekas kompleks resor dan hotel di sebelah sebuah gereja di kota yang dikenal sebagai Pemberhentian Pemburu, digunakan sebagai barak. Sebagian besar korban tampaknya berada di ruang makan ketika dihantam serangan. Serangan di Melitopol, yang dilaporkan menggunakan roket Himars, adalah salah satu dari beberapa serangan semalam di pangkalan Rusia. Ledakan juga dilaporkan terjadi semalam di Krimea yang diduduki Rusia termasuk Sevastopol dan Simferopol. Serangan di Melitopol terjadi setelah semua infrastruktur di pelabuhan Ukraina Odesa mengalami pemadaman listrik akibat Rusia menggunakan pesawat tak berawak buatan Iran pada hari Sabtu untuk menyerang dua fasilitas energi. Akibatnya 1,5 juta orang terputus dari aliran listrik. “Situasi di wilayah Odesa sangat sulit,” kata Presiden Volodymyr Zelenskiy dalam pidato video malamnya sebagaimana dikutip TheGuardian.com, Senin (12/12). Dia mengatakan dibutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan jaringan listrik. Di Melitopol pihak berwenang pro-Moskow mengatakan serangan rudal pada Sabtu malam menewaskan dua orang dan melukai 10 orang, sementara walikota Ukraina di pengasingan mengatakan puluhan "penjajah" tewas. “Sistem pertahanan udara menghancurkan dua rudal, empat mencapai target mereka,” kata Yevgeny Balitsky, gubernur yang ditunjuk Moskow untuk bagian pendudukan wilayah Zaporizhzhia lewat aplikasi Telegram. Dia mengatakan sebuah "pusat rekreasi" tempat orang-orang makan dihancurkan oleh serangan Ukraina dengan rudal Himars. Sementara itu, Walikota yang diasingkan, Ivan Fedorov, mengatakan di saluran Telegram bahwa serangan itu menghantam sebuah gereja yang telah diubah oleh orang Rusia menjadi tempat berkumpul.