Imbas Eskalasi BDS Meningkat, Saham Starbucks dan KFC di RI Ambruk

Ela Liansa Sabila
Ela Liansa Sabila
Diperbarui 17 November 2023 13:54 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

Jakarta, MI - Konflik yang sudah berlangsung selama sebulan lebih antara Israel dan Palestina sudah menelan sekitar 11.000 jiwa, namun sampai hari ini Israel masih menolak untuk melakukan gencatan senjata di Gaza.

Eskalasi gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) pun makin meningkat. BDS adalah gerakan boikot dari konsumen guna meyakinkan para pelaku perdagangan di seluruh dunia untuk berhenti menjual produk asal Israel.

BDS bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel agar memberikan hak setara kepada Palestina. Di Indonesia, gerakan ini semakin terdorong setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina.

Dalam Fatwa ini tertuang bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib. Sebaliknya, mendukung Israel dan mendukung produk yang dukung Israel hukumnya haram.

Beberapa perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun terafiliasi dengan Israel. Aksi boikot tidak hanya berpengaruh terhadap harga sahamnya, tapi juga akan berpengaruh pada hasil penjualan masing-masing emiten pada kuartal IV-2023.

Brand kopi terbesar di dunia asal Amerika Serikat (AS) itu benar-benar terdampak dari perang Hamas-Israel. Hal ini lantaran Starbucks disebut-sebut mendukung Israel.

Selain saham Starbucks anjlok di AS, sejumlah outlet Starbucks kini sepi pengunjung di dua titik ibu kota dan kota penyangga. Namun, pihak Starbucks Indonesia menyatakan tidak mengikuti langkah Starbucks di AS dan juga telah mengutuk tindakan teror.

Walaupun demikian saham MAPI tercatat telah mengalami koreksi sepanjang sebulan terakhir. Mengutip RTI Business, MAPI telah ambles 11,87% dalam satu bulan terakhir.

Pada perdagangan Selasa (14/11), saham MAPI ditutup turun 1,24% ke 1.590. Bahkan pada perdagangan hari itu, MAPI menjadi saham nomor satu yang paling banyak 'dibuang' investor asing, yakni dengan net sell Rp56,8 miliar.

Sementara itu, MAPB dalam satu bulan terakhir tercatat telah terapresiasi 1,79%. Namun, sepanjang sepekan terakhir, saham MAPB telah turun 0,25%. Pada perdagangan pekan lalu, saham MAPB telah ditutup 'jalan di tempat' selama 3 hari perdagangan. Per sesi I pukul 10.35 WIB perdagangan hari ini Rabu (15/11), saham MAPB terpantau masih stagnan di harga 1.985.

Selain Starbucks, restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) juga turut kena imbasnya. Di Indonesia, KFC dinaungi oleh PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST).

Saham FAST tercatat telah terkoreksi 5,70% sepanjang satu bulan terakhir. Bahkan, sepanjang tahun ini atau year to date (ytd) FAST telah ambruk 9,15%. Per sesi I pukul 10.47 WIB perdagangan hari ini, FAST ambles 0,67% ke harga 745.

(ELS)