Joko Widodo: Indonesia Negara Paling Banyak Korupsi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 Desember 2023 10:29 WIB
Presiden Joko Widodo [Foto: YouTube/@SekretariatPresiden]
Presiden Joko Widodo [Foto: YouTube/@SekretariatPresiden]
Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan banyak sekali pejabat-pejabat di Indonesia, yang sudah ditangkap dan dipenjarakan terkait tindak pidana korupsi.

Namun, meski telah banyak pejabat yang dipenjarakan, faktanya, hingga saat ini, masih banyak ditemukan kasus korupsi.

"Artinya, ini kita perlu mengevaluasi total saya setuju apa yang disampaikan ketua KPK, pendidikan pencegahan penindakan ya, tapi ini ada sesuatu yang memang harus di evaluasi total," kata Jokowi dalam puncak Hakordia 2023, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (12/11).

Jokowi mengatakan, sejak kurun waktu 2004-2022 pejabat yang dipenjarakan sudah banyak sekali. Mulai dari 344 pimpinan dan anggota DPR dan DPRD.

"Catatan saya 2004 sampai 2022 yang dipenjarakan karena tindak pidana korupsi ada 344 pimpinan dan anggota DPR dan DPRD termasuk ketua DPR dan ketua DPRD," ujarnya. 

Kemudian, lanjut Jokowi, ada 38 menteri dan kepala lembaga, ada 24 gubernur dan 162 Bupati dan wali kota, ada 31 Hakim termasuk hakim konstitusi ada 8 komisioner di antaranya komisioner KPU, KPPU, KY. Lalu, ada 415 dari swasta dan 363 dari birokrat.

"Tidak ada negara lain yang menangkap dan memenjarakan pejabatnya, sebanyak di negara Indonesia," jelasnya.

Korupsi, kata dia, merupakan kejahatan yang luar biasa, yang dapat merusak pembangunan dan perekonomian bangsa.

"Korupsi adalah kejahatan yang luar biasa yang menghambat pembangunan. Bisa merusak perekonomian bangsa juga bisa menyengsarakan rakyat," tandasnya.