Anak Mendiang Wartawan Rico Sempurna Laporkan Oknum Anggota TNI ke Puspomad

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 Juli 2024 14:35 WIB
Kuasa hukum keluarga Rico Sempurna, Irfan Saputra (kanan) di Puspomad, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2024). (Foto: ANTARA)
Kuasa hukum keluarga Rico Sempurna, Irfan Saputra (kanan) di Puspomad, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2024). (Foto: ANTARA)

Jakarta, MI - Keluarga Rico Sempurna Pasaribu, wartawan yang tewas karena dibunuh dalam insiden rumah terbakar di Medan, melaporkan seorang anggota TNI AD yakni Koptu HB dari Batalyon Infantri Simbisa 125 Kabanjahe, ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad) di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2024).

HB dilaporkan ke Puspomad, lantaran diduga menjadi salah satu dalang dari terbunuhnya Rico, bersama keluarganya.

Kuasa hukum keluarga Rico, Irfan Saputra mengatakan, HB beberapa kali diberitakan oleh Rico, lantaran diduga terlibat dalam aktivitas judi di lingkungan TNI.

Berita itu pun meluas, hingga membuat HB meminta pihak media tempat Rico bekerja, untuk menurunkan berita tersebut.

"Ada juga percakapan tentang adanya telepon beberapa kali dari yang kita laporkan ini yang diduga anggota TNI itu kepada pimrednya (Rico) untuk melakukan takedown kepada pemberitaan yang sebelumnya dilakukan," kata Irfan.

Tidak hanya itu, Rico juga beberapa kali meminta perlindungan dari pihak polisi, lantaran kerap menerima ancaman dari oknum yang diyakini sebagai anggota TNI.

Ancaman tersebut sering diterima setelah Rico, beberapa kali memberitakan soal keterlibatan HB dalam aktivitas judi. Karena bukti-bukti tersebut, Irfan dan keluarga korban memberanikan diri untuk melaporkan HB ke Puspomad.

"Kami sudah menyerahkan beberapa barang bukti berupa bukti percakapan aplikasi media sosial, antara Rico dan HB," ujarnya.

Pihaknya juga telah memberikan bukti percakapan HB, kepada pimred media tempat Rico bekerja, terkait permintaan menurunkan berita.

Irfan berharap Puspomad serius menyelidiki laporan tersebut, demi mengungkap adanya tersangka lain dibalik tersangka B, RAS dan YT, yang sebelumnya sudah tertangkap.

Irfan mengatakan pihaknya sudah diterima Puskomad, tetapi lembaga tersebut belum memberikan pernyataan kepada media. Sementara itu, pihak keluarga korban diperiksa lagi setelah sholat Jumat.