Anggaran Kemenkop UKM Minim, Teten Masduki: Omong Kosong Kalau Mau Memberdayakan UMKM


Jakarta, MI - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, menilai anggaran yang minim akan menjadi tantangan Kementerian Koperasi dan UKM dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan sektor UMKM pada periode pemerintahan mendatang.
Komisi VI DPR RI dalam rapat kerja (raker) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2024), menyetujui alokasi anggaran Kemenkop UKM tahun anggaran 2025 sebesar Rp937,17 miliar, sesuai surat Badan Anggaran DPR RI tanggal 10 September 2024. Anggaran tersebut turun 37,44 persen dibandingkan alokasi anggaran 2024 yang mencapai Rp1,49 triliun.
Teten mengatakan anggaran sebesar Rp937,17 miliar tersebut akan dialokasikan untuk dukungan manajemen sebesar Rp388,23 miliar, serta program kewirausahaan, UMKM, dan koperasi sebesar Rp548,92 miliar.
Anggaran kementeriannya dinilai terlalu kecil untuk mendukung program pengembangan UMKM.
Menurut dia, UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dan menyerap 97 persen tenaga kerja, membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar.
"Dengan anggaran di bawah Rp1 triliun, sangat berat bagi kami untuk mengurus jutaan UMKM, terutama yang skala mikro. Mereka sangat membutuhkan bantuan," ujarnya saat ditemui usai rapat.
Ia berpendapat bahwa Kementerian Koperasi dan UKM perlu dinaikkan statusnya menjadi kelompok 2, sehingga alokasi anggarannya bisa mencapai Rp6--10 triliun.
Selain kenaikan anggaran, ia juga menekankan pentingnya meningkatkan akses pembiayaan UMKM ke perbankan. Teten menyebut saat ini masih ada sekitar 30,76 juta UMKM yang belum terhubung ke perbankan karena tidak memiliki histori kredit.
“Jadi omong kosong lah mau memberdayakan UMKM kalau akses ke pembiayaannya masih rendah. Bukan semata-mata anggaran kementeriannya aja yang kecil,” kata dia.
Sementara itu, sebelumnya dalam raker tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty, mengaku sangat prihatin terhadap kecilnya anggaran para mitra kerja Komisi VI dalam hal ini kementerian-kementerian dan juga para anak usaha di bawahnya.
Evita mengaku sangat menyesalkan atas anggaran yang diperoleh para mitra kerja Komisi VI yang semakin mengecil.
"Namun, saya sebagai anggota Komisi VI sangat prihatin Pak, bahwa anggaran mitra-mitra kerja kita ini udah kecil, diperkecil," ujarnya di ruang rapat Komisi VI.
"Dengan pemotongan yang ada termasuk Kementerian investasi kemarin waktu kita ketemu pemotongannya juga sangat-sangat luar biasa. Padahal menteri-menteri di depan kita ini, mitra kerja kita," tambahnya.
Kata Evita, sangat aneh ketika para kementerian yang menjadi penggerak roda perekonomian namun diberikan sedikit anggaran.
"Kan aneh ya, menteri-menteri penggerak perekonomian tapi dibekali dengan anggaran yang menurut saya saya kecil dengan target yang tadi dikatakan target investasi ke depan," ucapnya.
Menurutnya suatu kementerian atau lembaga tak akan bisa mencapai target dengan anggaran yang kecil jika tak pandai dalam mengelola anggaran tersebut.
"Ya memprihatinkan ya Dan saya yakin tidak akan mencukupi gitu kalau nggak pinter-pinter gimana caranya supaya program-program ke depan itu target-target itu bisa tercapai," tutur Evita.
Topik:
Kemenkop UKM Anggaran Kemenkop UKM