14 Orang di Filipina Tewas Akibat Terjangan Topan

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 26 Juli 2024 10 jam yang lalu
Seorang petugas lalu lintas mengamati lalu lintas di tengah hujan lebat yang dibawa topan Gaemi. (Foto: Antara)
Seorang petugas lalu lintas mengamati lalu lintas di tengah hujan lebat yang dibawa topan Gaemi. (Foto: Antara)

Istanbul, MI - Jumlah korban jiwa akibat Topan Gaemi dan hujan angin telah meningkat menjadi sedikitnya 14 orang, yang delapan antaranya sudah dikonfirmasi secara resmi, kata Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina, di kutip pada Jumat (26/7/2024).

Dewan juga mengungkapkan bahwa lebih dari satu juta orang terdampak dan kerusakan signifikan pada pertanian, termasuk 1,3 juta hektar tanaman. Kerugian diperkirakan mencapai 165,419 dolar AS (sekitar Rp2,6 miliar), menurut laporan Phil Star yang berbasis di Manila.  

Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao terkena dampak yang parah. Dampak tersebut dirasakan oleh lebih dari 567 ribu orang di wilayah itu. Di Taiwan, Topan Gaemi telah merenggut sedikitnya tiga nyawa dan melukai lebih dari 220 orang saat topan itu terus menguat dan mendekati pulau tersebut.

Pusat Operasi Darurat Pusat dan pihak berwenang setempat melaporkan bahwa dua korban jiwa dan 227 orang terluka tercatat di berbagai wilayah di Taiwan, menurut laporan situs berita Focus Taiwan yang berbasis di Taipei.

Pusat operasi tersebut sebelumnya memperingatkan bahwa dampak korban akan meningkat mulai Rabu malam karena Gaemi diperkirakan akan mencapai pantai timur laut Taiwan.

Pihak berwenang telah mengumumkan penutupan sekolah dan kantor di 22 kota dan kabupaten di Taiwan pada Kamis. Di China, Topan Gaemi memaksa 156.800 penduduk di Provinsi Fujian mengungsi. Sementara itu, 73 rute feri ditangguhkan dan 97 penerbangan dibatalkan.

Lebih dari 29 ribu orang dari perahu nelayan sudah diamankan ke pantai, dan 733 perahu nelayan mencari perlindungan, lapor berita Xinhua yang berbasis di Beijing. Topan tersebut menghantam Kabupaten Yilan di Taiwan, hingga menyebabkan dua orang meninggal dan 201 terluka.

Jepang bagian utara juga menghadapi cuaca buruk, sehingga Badan Meteorologi mengeluarkan peringatan hujan lebat tingkat tinggi untuk Kota Sakata dan Kota Yuza di Provinsi Yamagata.

Hujan deras telah menyebabkan banjir besar, sementara curah hujan setinggi 110 milimeter melanda dekat Kota Yuza dalam satu jam dan lebih dari 200 milimeter di kota-kota terdekatnya, menurut laporan berita NHK yang berbasis di Tokyo.

Pejabat badan cuaca memperkirakan hujan deras akan berlanjut di wilayah pesisir Laut Jepang di Tohoku hingga Jumat, dengan diiringi risiko tanah longsor, meluapnya sungai, dan banjir.