Tips Mencegah Mual Saat Hamil

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 18 September 2023 06:30 WIB
Jakarta, MI - Mual dan muntah atau morning sickness adalah gejala umum dan seringkali tidak nyaman yang dialami oleh banyak ibu hamil selama tahap awal kehamilan. Morning sickness cenderung lebih parah pada kehamilan kembar (misalnya kembar atau kembar tiga) karena kadar hormon yang lebih tinggi. Beberapa faktor mulai dari hormon hingga sensitivitas dianggap bertanggung jawab atas terjadinya mual di pagi hari selama kehamilan. Peningkatan kadar gonadotropin korionik manusia Fluktuasi hormonal, khususnya peningkatan kadar human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen, berperan penting dalam memicu morning sickness. Perubahan hormonal ini lebih terasa pada trimester pertama kehamilan, saat morning sickness paling sering terjadi. Sensitivitas yang meningkat terhadap bau Kehamilan dapat meningkatkan kepekaan seseorang terhadap bau, dan bau tertentu yang dulunya dapat ditoleransi atau bahkan menyenangkan dapat menyebabkan mual selama kehamilan. Sensitivitas yang meningkat ini dapat menyebabkan perasaan mual dan muntah. Perubahan saluran cerna Kehamilan dapat menyebabkan perubahan pada saluran cerna, termasuk tertundanya pengosongan lambung dan relaksasi sfingter esofagus bagian bawah. Perubahan ini dapat menyebabkan refluks asam dan regurgitasi isi lambung, sehingga menyebabkan mual dan muntah. Hiperemesis gravidarum Meskipun morning sickness umumnya dianggap sebagai bagian normal dari kehamilan, kasus mual dan muntah yang parah dan terus-menerus, yang dikenal sebagai hiperemesis gravidarum, dapat terjadi. Hiperemesis gravidarum adalah kondisi yang lebih serius yang dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan penurunan berat badan. “Bila dalam satu hari terjadi muntah-muntah yang berlebihan dan ibu tidak dapat menoleransi apapun yang dikonsumsi, bila ibu tidak buang air kecil dalam jumlah yang cukup atau air kencingnya berwarna sangat pekat, dan jika ibu sangat lemah, merasa pusing dan muntah darah, maka dikatakan demikian. menjadi hiperemesis gravidarum," jelas Dr. Deepa Rajendran, MBBS, MS – Obstetri & Ginekologi, Konsultan Rumah Sakit Fortis, Richmond Road, Bengaluru. Orang hamil yang mengalami gejala parah harus mencari pertolongan medis untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat. “Mual saat hamil merupakan kondisi yang sangat umum dialami sebagian besar ibu hamil. Meskipun ada istilah umum “morning disease”, penyakit ini bisa terjadi sepanjang hari. Biasanya terjadi dalam 12-14 minggu kehamilan, namun bagi sebagian orang, kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa minggu lagi atau bahkan selama kehamilan,” kata Dr. Rajendran dan menyarankan beberapa pengobatan yang mencakup perubahan pola makan dan gaya hidup yang dapat memperbaiki gejalanya. Dilansir dari Times of India, berikut beberapa tips mencegah morning sickness atau mual saat hamil. Istirahat yang cukup, karena kelelahan dan kelelahan dapat semakin memperparah mual dan muntah Hindari makanan pedas, berminyak, dan sangat manis Makanlah dalam porsi kecil dan sering yang kaya karbohidrat seperti nasi, roti panggang, kerupuk, kentang, dan pisang. Minumlah banyak cairan tetapi sedikit demi sedikit dan hindari minum dalam jumlah banyak sekaligus, terutama setelah makan. Hindari bau atau suara apa pun yang Anda rasa memicu mual. Jahe memang dikenal sangat bermanfaat, apalagi jika dikonsumsi bersama makanan atau dalam bentuk permen jahe. Pakaian yang nyaman dan ruangan yang berventilasi baik. Alihkan perhatian Anda dan mintalah bantuan dan dukungan dari keluarga Anda. #Tips Mencegah Mual Saat Hamil