CH Institute Gelar Literasi Akhir Pekan, Chappy Hakim Sebut Menulis Buku Memiliki Kenikmatan Tersendiri

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 27 Mei 2023 17:50 WIB
Jakarta, MI - Pendiri CH Institute, Chappy Hakim, mengakui sekarang ini tidak banyak masyarakat suka menulis. Apalagi, fenomena masyarakat hanya lebih suka berkumpul dibandingkan berdiskusi mengenai suatu hal. "Padahal banyak bahan tulisan didalam kepalanya," kata Chappy dalam Literasi Akhir Pekan Jilid-5 bertajuk Ketika Penerbangan Bersumbangsih Pada Literasi di Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Sabtu (27/5). Dia mengatakan, banyak orang tidak mengetahui bahwa menulis memiliki kegembiraan tersendiri. Selain itu, memiliki banyak manfaatnya. "Banyak orang tidak mengetahui, menulis buku punya kenikmatan tersendiri, dan banyak manfaat-manfaat," kata Chappy Hakim. "Jika orang terbiasa menulis buku itu, jika kita berhasil menulis buku, maka kita sudah berhasil melawan malas, membiasakan diri kita untuk berfikir secara terstruktur," jelas Chappy Hakim menambahkan. Kata Chappy Hakim, menulis itu akan memberikan dampak positif bagi diri seseorang. Karena, dalam menulis seluruh emosi akan tertuang dalam tulisan tersebut. [caption id="attachment_544934" align="aligncenter" width="689"] Suasana Gelaran Literasi Akhir Pekan Jilid-5. (Foto: Akbar Budi Prasetia/MI)[/caption] "Menulis juga mengajarkan kepada dirinya sendiri untuk jujur, kenapa? Karena akan ketawa sendiri jika kita kemudian membaca hasil tulisan kita. Jika itu berasal dari hasil mengarah, lain hal," terang Chappy Hakim. Mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu menuturkan, berbeda ketika menulis sebuah novel, literatur, biografi akan memberikan energi positif bagi diri sendiri. "Dan itu adalah the hidden vye dari menulis buku," jelas Chappy Hakim. Dia menjelaskan, sedari awal CH Institute didirikan untuk mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan literasi dan meningkatkan minat untuk menulis buku. "Dan memang sulit sekali mengajak orang untuk menulis, tetapi saya percaya setiap orang ada keinginan, hanya belum di wujudkan saja," ujar Chappy Hakim. Sementara itu, Kapten Pilot Maskapai Air Asia yang juga penulis buku berjudul Burung Besi Monika Airbus 320, Monika Angreini, mengaku tidak menyangka berhasil menulis sebuah buku. "Saya itu enggak pernah kepikiran akan jadi seorang pilot, apalagi penulis," kata Monika. Dia mengaku ingin sekali menjadi seorang penulis. Namun, menjadi penulis itu tidaklah mudah. Dia membutuhkan waktu cukup lama hingga akhirnya buku yang ia tulis terbit. "Untuk sampai terbit buku yang saya tulis ini butuh 5 kali perjuangan jatuh bangun," tandas Monika. (ABP)     #CH Institute Gelar Literasi Akhir Pekan
Berita Terkait