RS Medistra Tegaskan Tak Ada Diskriminasi Terkait Penggunaan Hijab

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 4 September 2024 20:35 WIB
Direktur Rumah Sakit (RS) Medistra Agung Budisatria (baju hitam) dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/9/2024).[Foto: Repro]
Direktur Rumah Sakit (RS) Medistra Agung Budisatria (baju hitam) dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/9/2024).[Foto: Repro]

Jakarta, MI - Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, menegaskan tidak ada diskriminasi terkait penggunaan hijab oleh pegawainya, lantaran menghormati keberagaman agama, sehingga berita yang tersebar merupakan berita bohong (hoaks).  
 
"Medistra sama sekali tidak melarang pemakaian hijab, kami sangat menghargai dan menghormati keberagaman," kata Direktur Rumah Sakit (RS) Medistra, Agung Budisatria di Jakarta, Rabu (4/9/2024).
 
Agung menegaskan, pihaknya tidak menolerir tindakan diskriminasi lantaran merangkul seluruh pemeluk agama, yang bekerja di rumah sakit tersebut.
 
Bahkan, kata dia, Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Suku Dinas Jakarta Selatan yang telah melakukan kunjungan, mengakui tidak ditemukan ada ketentuan pelarangan penggunaan hijab.
 
Kemudian, RS Medistra juga sudah berkunjung ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan MUI Jakarta Selatan, untuk meminta arahan.

Dari total 780 pegawai di RS Medistra, sebanyak 30 persen atau 234 pegawai muslimah dan mengenakan hijab.
 
Kemudian, pihaknya memastikan tersedianya fasilitas tempat ibadah, yaitu mushala bagi umat muslim.
 
"Selain itu, kami juga menyediakan fasilitas mushala atau masjid untuk beribadah umat muslim," ujarnya.
 
Karena itu, Agung menyayangkan berita dugaan diskriminasi yang sudah tersebar di media daring. Pihaknya lebih mengedepankan mediasi atas kejadian itu.
 
"Kami mengedepankan mediasi," jelasnya.

Kepala HRD RS Medistra Markus Triyono menambahkan, isu adanya diskriminasi ini hanya kesalahpahaman, saat proses wawancara calon pegawai.
 
Markus mempertanyakan, tidak tahu apa motif Dokter Diani Kartini mengunggah isu tersebut. Padahal dia sudah bekerja sejak Januari 2010.
 
"Dokter Diani berhijab dan kami tidak pernah mempermasalahkan," ungkapnya.
 
Seperti diketahui, Dr. Diani Kartini mempertanyakan kebijakan Rumah Sakit Medistra Jakarta, soal aturan berpakaian para pegawainya. Hal itu diungkapkannya usai mendapati asisten dan kerabatnya melamar pekerjaan untuk menjadi dokter umum.

"Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai dokter umum di RS Medistra. Kebetulan keduanya menggunakan hijab," tulis Diani, mengutip dari akun Instagram @lambe_turah. 

Diani mengatakan, ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara, terkait performance dan RS Medistra merupakan RS internasional. 

Pihak rumah sakit, kata dia, mempertanyakan apakah bersedia membuka hijab jika diterima atau tidak.

"Saya sangat menyayangkan jika di zaman sekarang masih ada pertanyaan RASIS," tandasnya. (Sar)

Topik:

RS Medistra Kasus Penggunaan Hijab RS Medistra