BPBD Kabupaten Bandung Beri Edukasi kepada Masyarakat dalam Penanganan Kebencanaan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 17 Oktober 2024 14:39 WIB
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama bersama jajarannya saat memberikan sosialisasi sekaligus edukasi kepada masyarakat dalam penanganan kebencanaan. (Foto: Istimewa)
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama bersama jajarannya saat memberikan sosialisasi sekaligus edukasi kepada masyarakat dalam penanganan kebencanaan. (Foto: Istimewa)

Bandung, MI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberikan sosialisasi sekaligus edukasi kepada masyarakat dalam penanganan kebencanaan.

Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko bencana yang ditimbulkan, mulai dari potensi ancaman bencana gempa bumi, banjir, longsor atau gerakan tanah, angin kencang dan potensi bencana lainnya.

Mewakili Dikky Achmad Sidik, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama mengatakan, untuk mengoptimalkan pelaksanaan sosialisasi dan edukasi menghadapi potensi kebencanaan itu, pada hari Kamis (17/20/024) ini dilaksanakan di Desa Pananjung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung.

BPBD Kabupaten Bandung, kata Uka, hadir untuk memberikan pembekalan penanggulangan bencana bagi relawan Destana (Desa Tangguh Bencana) Desa Pananjung.

“BPBD hadir di Desa Pananjung dalam rangka pelaksanaan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan potensi banjir dan gempa bumi di desa tersebut," ujarnya.

Apalagi sebelumnya, kata Uka, sempat ada potensi banjir dan gempa bumi yang harus disikapi bersama-sama dalam pengurangan risiko bencana.

Seiring dengan pelaksanaan sosialisasi itu, Uka Suska menyebutkan bahwa kawasan Kabupaten Bandung secara umum menghadapi musim hujan, sehingga kewaspadaan dini potensi banjir harus menjadi kesiapsiagaan masyarakat.

“Apalagi saat ini kita tahu bahwa masyarakat Kabupaten Bandung menghadapi Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang. Titik-titik rawan banjir, angin kencang maupun gempa bumi harus diantisipasi lebih dini dalam menghadapi Pilkada tersebut. Intinya kita melakukan pemetaan lokasi yang rawan bencana, yang salah satunya adalah banjir,” ungkapnya.

Uka Suska mengutarakan, bahwa BPBD juga berkoordinasi dengan pemerintahan desa di Kabupaten Bandung yang diindikasikan daerahnya rawan banjir.

“Untuk itu, kita dari BPBD turun ke lapangan untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat selain berkordinasi dengan pemerintah desa maupun kecamatan,” katanya.

Ia menyebutkan dalam pelaksanaan sosialisasi maupun pembinaan kepada masyarakat di desa-desa itu dalam upaya mensukseskan Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung. Karena kita dari BPBD, sehingga kita fokus pada pencegahan dini kesiapsiagaan bencana.

"Kita berdoa semoga saat tanggal 27 November 2024 tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, pelaksanaan Pilkada Bandung pun berlangsung sukses dan tidak terganggu oleh peristiwa kebencanaan,” harapnya.

Topik:

BPBD Kabupaten Bandung