Megawati Sebut PDIP jadi Penerang Hadapi Kegelapan Demokrasi

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 24 Mei 2024 20:53 WIB
Tangkapan Layar - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato politik di Rakernas V (Foto: Youtube PDIP)
Tangkapan Layar - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato politik di Rakernas V (Foto: Youtube PDIP)

Jakarta, MI - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan pasca Pilpres 2024 banyak masyarakat Indonesia yang berada di grassroot atau akar rumput masih bersedih atas kemunduran demokrasi yang terjadi kemarin hingga hari ini. 

Sebab itu, ia meminta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, untuk membuat simbol api perjuangan pada rakernas V sebagai penerang dalam menghadapi gelapnya demokrasi Indonesia hari ini. 

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V dengan tema "Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang" dengan subtema "Kekuatan Kesatuan Rakyat, Jalan Kebenaran yang Berjaya".

"Saya bilang pada Pak Sekjen, sudah ingatkan saja kita punya api perjuangan-perjuangan nan tak kunjung padam, yang menjadi sumber semangat dan cahaya terang di dalam menghadapi kegelapan demokrasi," kata Megawati di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/4/2024). 

"Dengannya PDI Perjuangan akan terus memimpin pergerakan bangsa menuju cita-cita Indonesia Raya," sambung Presiden RI Ke-5 itu. 

Adapun alasan Rekernas V PDIP itu dilakukan dalam waktu sekarang ini karena adanya dua momentum penting bagi bangsa ini, yaitu hari kebangkitan nasional yang jatuh pada tiap 20 Mei dan hari kelahiran Pancasila yang jatuh pada 1 Juni. 

"Rakernas kelima ini berlangsung di antara dua momentum history yang sangat penting, yakni kebangkitan nasional dan lahirnya Pancasila," ujarnya. 

"Bebangkitan nasional adalah daya inspiratif visioner tentang bagaimana paham kebangsaan tumbuh dan menggerakkan perjuangan kemerdekaan Indonesia," sambungnya.

"Sedangkan Pancasila lahir sebagai ideologi yang menyatukan. Pancasila adalah falsafah prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara dan ideologi politik bangsa dalam membangun persaudaraan di dunia," jelas Megawati.