Mengungkap Tabir PKS PAM Jaya dengan Moya, Dugaan Korupsi Triliunan Menyeruak!


Jakarta, MI - Pengelolaan air minum yang dikelola Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya kini menemui babak baru setelah adanya perjanjian kerja sama (PKS) PAM Jaya dengan PT. MOYA Indonesia. Kini, PAM Jaya harus membeli air dari PT MOYA dalam setiap meter kubiknya sebelum disalurkan di masyarakat.
Seharusnya dengan berakhirnya kontrak dengan Aetra dan Palyja tahun 2022 silam, seluruh asset menjadi milik PAM JAYA. Namun akibat PKS oleh Dirut PAM Jaya dengan MOYA, perusahaan milik Pemprov DKI itu harus membeli air bersih dari MOYA.
"Kebijakan Dirut Arief Nasrudin ini diperkirakan merugikan PAM Jaya triliunan rupiah atas pembelian air dari Moya. Bagaimana bisa semua aset yang telah menjadi milik PAM Jaya bisa kembali membeli air dari pihak ketiga. Ada apa ini?" ujar sumber Monitorindonesia.com di Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Menurutnya, PKS dengan Moya sangat tidak transparan karena Moya selama ini adalah kontraktor Pengadaan Barang Jasa PAM Jaya.
Diungkapkan, PKS tanpa melalui study kelayakan dan tender. PAM Jaya langsung membuat PKS dengan MOYA jadi pengelola air PAM Jaya.
"Ada apa dibalik PKS antara PAM Jaya dengan MOYA ini. Saya dengar informasi MOYA ini milik salah satu konglomerat di negeri ini," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, PKS KS eksisting antara PAM Jaya dengan kedua mitraswasta (Palyja-Aetra) akan berakhir di akhir Januari 2023. PAM Jaya pun melakukan dalam proses transisi aset dan operasional pasca bekerjasama dengan Palyja-Aetra selama 25 tahun itu.
Setelah swastanisasi air ini berakhir, PAM Jaya akan melakukan pelayanan langsung kepada pelanggan. Selain itu, akan ada perubahan skema operasional penyaluran air.
PAM Jaya Gandengan PT Moya Indonesia
BUMD Perumda PAM Jaya dan PT Moya Indonesia juga telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk memenuhi target cakupan pelayanan 100 persen di Jakarta pada 2030.
"Kerja sama yang ditandatangani Jumat ini mengenai penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) melalui optimalisasi aset existing dan penyediaan aset baru dengan skema pembiayaan bundling," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin pada Oktober 2022.
Arief mengatakan kerja sama yang dilakukan pihaknya saat ini sangat berbeda dengan dua mitra sebelumnya yakni Palyja dan Aetra sejak tahun 1998.
Dalam perjanjian sebelumnya, mitra melakukan pengelolaan dari hulu ke hilir, sementara kerja sama kali ini hanya dilakukan pada bagian produksi dan untuk distribusi dan pelayanan pelanggan sepenuhnya dilakukan oleh PAM Jaya.
Topik:
PAM Jaya Moya PalyjaBerita Sebelumnya
Dana BOS Masa Pandemi Covid-19, Siapa Menikmati?
Berita Selanjutnya
Megakorupsi PAM Jaya, APH Didesak segera Bertindak!
Berita Terkait

Kejagung Didesak Periksa Dirut PAM Jaya Arief, Diduga Cawe-cawe Kontrak Pembelian Air dengan Moya
5 Juni 2025 21:50 WIB

Tarif PAM JAYA Melonjak! Pj Gubernur Langgar Aturan, Ada Dugaan Korupsi?
14 Maret 2025 14:31 WIB

DPRD Jakarta Minta Bapemperda Usut Kejanggalan Kenaikan Tarif Air PAM Jaya
10 Februari 2025 00:25 WIB