Rehab Puluhan Gedung Sekolah Mangkrak, Proses Belajar Ribuan Anak SD di Jakarta Terlantar

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 4 Februari 2025 19:48 WIB
Kondisi SDN 05 Cipayung Jakarta Timur yang mangkrak. Foto diambil pada Selasa (4/2/2025). [Foto: Dok MI]
Kondisi SDN 05 Cipayung Jakarta Timur yang mangkrak. Foto diambil pada Selasa (4/2/2025). [Foto: Dok MI]

Jakarta, MI - Proses belajar mengajar ribuan anak Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Jakarta terutama di wilayah Jakarta Timur kini terlantar karena gedung sekolah yang direhabilitasi total sejak awal 2024 tak kunjung rampung dikerjakan. Padahal, puluhan gedung SD yang direhab total itu seharusnya sudah selesai dikerjakan pada akhir tahun 2024 lalu.

Pantauan Monitorindonesia.com di sejumlah SD di Jakarta Timur seperti SDN Cipayung 05, SDN Dukuh 05, SDN Rambutan 05 pada awal Februari 20125, progres pekerjaan gedung sekolah gedung sekolah tersebut baru sekitar 50 persen. Kondisi itu membuat proses belajar mengajar di sekolah tersebut terganggu.

Orangtua murid di SDN 05 Cipayung, Jakarta Timur mengaku kesal dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan gedung sekolah tersebut. Sebab, seharusnya gedung sekolah sudah bisa digunakan sejak awal tahun 2025.

"Kasihan juga anak-anak ini. Sampai kapan belajar kek gini. Apa gak ada lagi kontraktor yang bagus. Kalau gini cara kerja (kontraktor) sampai akhir tahun juga gak bakalan selesai," ujar Maksun, salah satu orang tua murid kepada Monitorindonesia.com pada Selasa (4/2/2025).

Tiga sekolah di kawasan Cipayung tersebut merupakan bagian dari satu kontrak Rehab Total Gedung Sekolah SD Tahun 2024 Paket 2 yang jumlahnya lebih dari 10 gedung sekolah. Perusahaan yang mengerjakan proyek itu adalah PT Citra Prasasti Konsorindo dengan nilai kontrak Rp 234.961.577.460,7 atau Rp 234 miliar.

Padahal, Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah berupaya memenangkan PT Citra Prasasti Konsorindo sekalipiun penawarannya nomor 4 tertinggi. Bahkan, PT. Nindya Karya (Persero) dengan penawaran jauh dibawah PT Citra Prasasti Konsorindo dinyatakan gugur. 

Diduga kuat Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko ikut bermain dalam proyek paket pekerjaan rehab gedung sekolah SD, SMP dan SMA tahun 2024 yang nilainya hampir Rp 1 triliun.

"Sebagai bukti PT Citra Prasasti Konsorindo yang merupakan penawar nomor 4 tertinggi bisa mengalahkan PT. Nindya Karya (Persero) sekalipun penawarannya jauh dibawah. Perbedaan harganya Rp 18 miliar. Ini harus diusut oleh aparat penegak hukum. Jelas sudah ada korusi di proses lelang," ujar Sekjen Indonesian Ekatalog watch (INDECH) Order Gultom kepada Monitorindonesia.com pada Selasa.

Selain itu, Order menilai PT Citra Prasasti Konsorindo hingga kini baru menyelesaikan sekitar 50 persen pekerjaan hingga awal Februari 2025. Namun Dinas Pendidikan yang dinahkodai oleh Sarjoko tidak bergeming. Sarjoko diketahui sejak memulai karir sebagai PNS, dia sudah berada di Sarpras Dinas Pendidikan DKI Jakarta.   

Daftar Hitam

Pada lokasi SDN Cipayung 05, terdapat SPANDUK yang memberikan informasi bahwa Jasa Konstruksi Rehab Total Gedung Sekolah Tahun 2024 Paket 2, didampingi oleh Kejaksaan Tingg DKI Jakarta. 

Catatan INDECH, sepanjang Tahun 2023, PT Citra Prasasti Konsorindo, tercatat tiga (3) kali masuk daftar hitam LKPP.  Pertama Daftar Hitam itu berada di Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kab. Gianyar dengan 99.121.401.974 (23 Oktober 2022 s/d 26 oktober 2023). Alasan Daftar Hitam: Penyedia yang tidak melaksanakan kontrak, tidak menyelesaikan pekerjaan, atau dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia Barang/Jasa

Kedua; Penggantian Jembatan Ruas Yetti – Senggi-Mamberamo (UMYC) dengan nilai 130.579.843.000 (28 Juli 2022 s/d 27 Juli 2023). Alasan daftar hitam Penyedia yang tidak melaksanakan kontrak, tidak menyelesaikan pekerjaan, atau dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia Barang/Jasa

Ketiga; DUPLIKASI JEMBATAN SAROLANGUN / BTG. TEM dengan nilai kontrak 98.800.000.000 (17 Mei 2022 s/d 16 Mei 2023). Alasan daftar hitam Penyedia yang tidak melaksanakan kontrak, tidak menyelesaikan pekerjaan, atau dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia Barang/Jasa

Order pun mengungkap dugaan penyimpangan yang dilakukan Disdik DKI Jakarta dan kontraktor. INDECH menduga, lelang Jasa Konstruksi Rehab Total Gedung Sekolah Tahun 2024 Paket 2, sarat dengan persekongkolan. Dilihat dari track record PT Citra Prasasti Konsorindo yang masuk dalam daftar hitam sebanyak 3 (tiga) kali pada tahun 20223, kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan tersebut sangat diragukan. Baik Pokja maupun Pejabat Pembuat Komitmen, diduga, tidak melakukan evaluasi secara mendalam terhadap dokumen penawaran perusahat tersebut.  

"Terbukti, progres kemajuan pekerjaan SDN Cipayung 05 yang diduga baru mencapai kurang dari persen, menjadi bukti kuat bahwa PT Citra Prasasti Konsorindo, patut diduga, tidak mamiliki Time Schedule, Peralatan, Modal dan Sumber Daya Manusia, dalam melaksanakan pekerjaan Jasa Konstruksi Rehab Total Gedung Sekolah Tahun 2024 Paket 2. Sehingga sangat dipertanyakan alasan Pokja dan PPK memenangkan perusahaan tersebut," ungkapnya.

Memenangkan PT Citra Prasasti Konsorindo dalam Jasa Konstruksi Rehab Total Gedung Sekolah Tahun 2024 Paket 2, patut diduga merugikan Negara sebesar Rp 18 miliar lebih. Terdapat penawaraan lain yang menguntungkan Negara, namun dikalahkan. Sangat janggal PT Nindya Karya (Persero) kalah oleh sebuah perusahaan yang masuk 3 kali daftar hitam sepanjang tahun 2023.

Disdik yang memenangkan PT Citra Prasasti Konsorindo, telah menyebabkan kerugian bagi Siswa SDN Cipayung 05, SDN Dukuh 05, SDN Rambutan 05, akibat ketidakmampuan dan keterlambatan pekerjaan Jasa Konstruksi Rehab Total Gedung Sekolah Tahun 2024 Paket 2.

Kehadiran/Pendampingan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, dipertanyakan manfaat dan urgensinya dalam melaksanakan pekerjaan tepat waktu, tepat mutu dan akuntabilitasnya.
Pelaksanaan lelang Jasa Konstruksi Rehab Total Gedung Sekolah Tahun 2024 Paket 2, patut diduga, sarat dengan dengan persekongkolan dan bertentangan dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 

"Pelaksanaan Jasa Konstruksi Rehab Total Gedung Sekolah Tahun 2024 Paket 2, patut diduga merugikan keuangan Negara dan menguntungkan pihak tertentu. Melihat dugaan penyimpangan lelang Jasa Konstruksi Rehab Total Gedung Sekolah Tahun 2024 Paket, dan minimnya kemajuan pekerjaan hingga berakhirnya kontrak per 31 Desember 2024, maka kami mendesak Kepala Unit Pengelola Prasarana Dan Sarana Pendidikan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, menghentikan kontrak pekerjaan tersebut dan memberikan sanksi kepada PT Citra Prasasti Konsorindo sesuai peraturan yang berlaku," demikian Order.

Sementara Plt Kadis Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko ketika dikonfirmasi atas dugaan korupsi ini enggan menjawab hingga berita ini diturunkan.[Tim]

Daftar Perusahaan yang mengajukan penawaran Paket 2 Rehab Sekolah di Jakarta Timur dan berakhir Mangkrak:  
 
No    Nama Peserta                                                 Harga Penawaran                 Harga Terkoreksi
1    PT. SYARIF MAJU KARYA                                Rp. 204.152.000.000,00        Rp. 204.152.000.000,00
2    PT. NINDYA KARYA (Persero)                          Rp. 216.895.899.356,07        Rp. 216.895.899.356,07
3    PT. BUDIGRAHA PERKASA UTAMA                Rp. 224.525.697.145,26        Rp. 224.525.697.145,26
4    PT. CITRA PRASASTI KONSORINDO             Rp. 235.019.852.459,56        Rp. 235.019.852.459,56
5    PT BRANTAS ABIPRAYA (Persero)                  Rp. 239.000.000.000,00        Rp. 239.000.000.000,00

Sumber: Indonesian Ekatalog Watch
    

Topik:

Korupsi Disdik DKI Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sekolah Mangkrak Kajati DKI