Sosok Fransiska Ncis yang Layak Disebut Pahlawan Kemanusiaan

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 12 Desember 2022 07:13 WIB
Jakarta, MI - Fransiska Ncis adalah seorang wanita yang berhati mulia. Ia rela mendonorkan salah satu ginjalnya kepada orang lain yang tak ada hubungan darah maupun keluarga dan tanpa biaya sepeser pun. Nama Fransiska Ncis sempat menjadi trending, saat ia diberitakan telah meninggal dunia pada Kamis, 10 November 2022 lalu. Siska panggilan akrabnya, meninggal bertepatan dengan Hari Pahlawan. Warganet yang mengetahui kisah Siska menjulikinya dengan Pahlawan Kemanusiaan. Siska meninggal usai setahun mendonorkan ginjalnya. Ia mendonorkan ginjalnya pada 9 November 2021 lalu. Siska memberikan salah satu ginjalnya kepada seorang pria bernama Budi. “Donor ginjal ini tidak dijual, namanya donor pasti bukan jual ya. Saya memberikan ginjal secara sukarela. Ginjal juga tidak boleh diperjual belikan,” ucap Siska dikutip dari video yang diunggah di kanal Youtubenya. "Penerima ginjalku Mas Budi hari ini sudah mulai ngantor lagi full day, setelah hampir 2 tahun mengalami sakit gagal ginjal (fungsi ginjal tinggal 3 persen) dan gak bisa masuk kerja begitu lama. Melihat dia berseragam & wajahnya cerah penuh semangat, saya jadi terharu & ikut bahagia (love). Dia Ke kantor dan Pulang kantor," lanjutnya. Selain mendonorkan ginjal, Siska juga dengan sukarela mendonorkan kornea matanya. Sebelum meninggal dunia, Siska berpesan bahwa ia akan mendonorkan kornea matanya saat meninggal dunia. Wasiat itu ia sampaikan melalui sebuah unggahan di akun Facebook miliknya, Fransiska Ncis. "Bagi keluarga, teman dan semua orang yang (mungkin) mengenal saya, tolong bantu menjadi 'pengingat' jika ajal saya sudah tiba. Dengan menghubungi Lions Eye Bank Jakarta. Saya telah resmi mendaftar untuk mendonorkan organ kornea mata, setelah saya dinyatakan meninggal nanti," tulis Siska. "Untuk teman-teman yang kemarin bertanya ingin menjadi pendonor organ ketika meninggal nanti, donor kornea mata adalah salah satunya," sambungnya. "Mari, kita masih bisa bermanfaat untuk sesama, ketika kita meninggal nanti. Kita masih bisa "hidup" walau di dalam raga orang lain. Jangan bawa organmu ke surga, di sini lebih banyak yang membutuhkan. Berkah dalem," ungkapnya.
Berita Terkait