Menkes Budi soal Kasus Bullying Calon Dokter Spesialis: Senior Panggil Juniornya dengan Nama Hewan
![Rekha Anstarida](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/mwzXBSXpYZm08eTVSkaSYuJDBjoO6tc6sNRQ1sSE.jpg )
Rekha Anstarida
Diperbarui
18 Agustus 2023 18:24 WIB
![Menkes Budi soal Kasus Bullying Calon Dokter Spesialis: Senior Panggil Juniornya dengan Nama Hewan](https://monitorindonesia.com/2022/05/IMG-20220510-WA0045.jpg)
Jakarta, MI - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap berbagai bentuk perundungan atau bullying yang dialami peserta didik program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di rumah sakit yang dikelola Kemenkes. Salah satunya, calon dokter spesialis seringkali dipanggil dengan nama hewan oleh seniornya. Budi pun mengaku miris melihat temuan tersebut.
“Saya tidak mungkin membiarkan di rumah sakit yang dimiliki Kementerian Kesehatan terjadi praktek-praktek yang tidak menunjukkan budaya bangsa Indonesia, budi pekerti yang luhur, tetapi justru penuh cacian rasialis, (bahkan, Red) kata-kata yang memanggil juniornya dengan nama hewan,” kata Budi dalam konferensi pers, Kamis (17/8).
Kemudian dalam buku panduan yang dibuat dokter senior untuk peserta PPDS, ditemukan pengeluaran uang yang tak terkait dengan pendidikan kedokteran. Selain itu, mereka juga kerap dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan para senior.
Budi mengatakan kasus perundungan ini ditemukan pada awal 2023. Di mana, viral seorang dokter muda di sebuah rumah sakit yang memberikan respons kurang baik terhadap pasien di luar jam tugas.
Setelah dilakukan pendalaman, dokter muda tersebut ternyata mengalami tekanan akibat tindakan perundungan oleh seniornya, sehingga melampiaskan amarahnya kepada kerabat pasien.
Sementara itu, Kemenkes telah menerima sebanyak 91 laporan dugaan perundungan yang dialami peserta didik PPDS.
Inspektur Jenderal Kemenkes, Murti Utami mengatakan, aduan itu disampaikan melalui berbagai kanal pengaduan, antara lain melalui aplikasi percakapan dan laman resmi Kemenkes. Kanal pengaduan ini telah dibuka sejak Juli 2023.
“Kami telah melakukan validasi sebanyak 44 laporan dugaan perundungan di rumah sakit yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan. Sebanyak 12 laporan terjadi di tiga rumah sakit dan telah selesai kami investigasi. Sementara 32 laporan di delapan rumah sakit sedang dalam proses investigasi,” kata Murti Utami.
Tiga rumah sakit yang dimaksud yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dan Rumah Sakit Adam Malik Medan.
Terkait temuan perundungan ini, Kemenkes pun telah menegur tiga rumah sakit tersebut.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Nasional
![Jokowi: Biasanya Kasus Bullying Ditutup-tutupi untuk Lindungi Nama Baik Sekolah Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/iHwh9zk2pDRcuYmvztnXGEoDwCyTb3lZ60zDckZ9.jpg)
Jokowi: Biasanya Kasus Bullying Ditutup-tutupi untuk Lindungi Nama Baik Sekolah
3 Maret 2024 20:24 WIB
Hukum
![Vincent Minta Kasus Bullying Anaknya Diselesaikan Secara Keluarga, Polisi Respons Begini Artis Vincent Rompies [Foto: Instagram/@vincentrompies]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/7b6252f6-7d07-4350-a3de-f23b2be917f4.jpg)
Vincent Minta Kasus Bullying Anaknya Diselesaikan Secara Keluarga, Polisi Respons Begini
23 Februari 2024 20:45 WIB