Suporter Beringas Jadi Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Stadion Joko Samudro

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 20 November 2023 08:35 WIB
uporter rusuh dengan polisi imbas Gresik United kalah (Foto: MI/Repro)
uporter rusuh dengan polisi imbas Gresik United kalah (Foto: MI/Repro)

Jakarta, MI - Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto mengatakan, alasan pihaknya menembakan gas air mata, untuk membubarkan suporter sepak bola yang ricuh dengan polisi di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Minggu (19/11). 

"Alasannya karena eskalasi kericuhan, suporter makin beringas," kata Dirmanto di Surabaya, Senin (20/11).

Dirmanto juga mengakui, bahwa ada Peraturan Kapolri (Perkapolri) Nomor 10/2022 yang melarang penggunaan gas air mata, dalam pengamanan laga sepak bola. Karena itu, polisi langsung menggelar olah TKP di area Stadio Gelora Joko Samudro.

"(Pelarangan) itu di dalam stadion," ujarnya.

"Malam ini langsung dilakukan olah TKP yang dipimpin langsung oleh Dirreskrimum Polda Jatim," tandasnya. 

Sebelumnya, sejumlah oknum suporter bentrok dengan pihak keamanan, usai laga antara Gresik United melawan Deltras FC pada laga lanjutan putaran kedua Liga 2 Indonesia musim 2023/2024 di luar Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik.

Kerusuhan bermula, saat suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP, menyuarakan kekecewaan atas kekalahan tim.

Namun, demo tersebut dihalau oleh petugas keamanan dan situasi makin memanas, saat oknum suporter melakukan pelemparan batu.

Kericuhan tersebut, membuat kepala Kabagops Polres Gresik Kompol Andre bocor, terkena lemparan dari suporter.

Melihat atasannya terkena lemparan, membuat anggota polisi tersulut, kemudian merespons balik dengan tindakan tegas yang membuat ratusan suporter panik kemudian berlarian.

Untuk mengendalikan massa, pihak kepolisan terpaksa melepas tembakan gas air mata. Dalam peristiwa ini, puluhan orang mengalami luka-luka. Korban luka terdiri dari 10 anggota polisi dan 7 orang suporter.