Evakuasi Bangkai Pesawat Super Tucano Terkendala Cuaca Buruk, Ditargetkan Tuntas 1 Minggu
![Reina Laura](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Evakuasi Bangkai Pesawat Super Tucano Terkendala Cuaca Buruk, Ditargetkan Tuntas 1 Minggu Warga berada di dekat bangkai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU [Foto: Ant]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/b9f41c8c-7620-4b59-96ed-dfc6e904146a.jpg)
Jakarta, MI - Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati mengungkapkan, kendala evakuasi pesawat tempur TNI AU yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11) lalu.
Agung mengaku, evakuasi sedikit terhambat lantaran cuaca buruk dan lokasi jatuhnya di ketinggian 1.500 mdpl. Karena itu, TNI AU tak mengerahkan helikopter dalam proses evakuasi.
"Pesawat dipotong-potong beberapa bagian. Agar mudah diangkut melalui jalan darat, karena jalan udara dengan helikopter tidak menjadi opsi," kata Agung, Senin (20/11).
Terlepas dari kesulitan itu, Agung memperkirakan proses angkut bangkai pesawat menuju Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, rampung dalam waktu sepekan ke depan.
"Diharapkan, dalam waktu seminggu ke depan sudah bisa diangkut seluruhnya," ujarnya.
Pada Jumat (17/11), tim investigasi dari Pusat Kelaikan dan Keselamatan Terbang Kerja TNI AU (Puslaiklambangjaau), bersama Skadron Teknik (Skatek) Lanud Abdulrachman tiba di lokasi kecelakaan.
Di sana, kata dia, tim sudah mengamankan data-data. Termasuk perangkat VDR/NCDC (video data recorder/network centric data cartridge), dari dua pesawat tersebut.
Perangkat-perangkat itu menyimpan data-data teknis pesawat. Sekaligus rekaman video sekitar saat terbang.
Meski begitu, Agung mengatakan tim investigasi membutuhkan waktu untuk mendapatkan data lengkap dari semua perangkat. Termasuk yang memuat data teknis pesawat (flight data recorder).
"Meskipun NCDC bisa dibaca, tetapi khusus flight recorder dari pesawat harus dikirim terlebih dahulu ke luar negeri untuk dibaca. Untuk itu, kita perlu waktu untuk menganalisis karena harus dikirim dulu," jelasnya.
Pesawat tempur EMB-314 Super Tucano TNI AU dibuat oleh Embraer Brazil. Pesawat itu berjenis latih lanjut berkemampuan COIN (counter-insurgency) atau anti-perang gerilya.
Sebelum jatuh di lereng Gunung Bromo, pesawat diklaim dalam kondisi baik. [Rl/Ant]
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![RS Polri Tunggu Persetujuan Keluarga Autopsi Korban Pesawat Jatuh di BSD Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Raden Said Sukanto (RS Polri) Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto [Foto: Antara]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/hariyanto.webp)
RS Polri Tunggu Persetujuan Keluarga Autopsi Korban Pesawat Jatuh di BSD
19 Mei 2024 22:03 WIB
![Pesawat Latih Jatuh: 3 Orang Tewas, 2 Masih di Dalam, 1 Tergeletak di Luar Penampakan pesawat latih jatuh di Jalan Lapangan Sunbres, BSD, Serpong, Tangerang Selatan. (Foto: Antara)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/korban-tiga-orang-meninggal-dua-masih-di-dalam-pesawat-latih-dan-satu-tergeletak-di-luar.webp)
Pesawat Latih Jatuh: 3 Orang Tewas, 2 Masih di Dalam, 1 Tergeletak di Luar
19 Mei 2024 16:23 WIB
![Panglima TNI Takziah ke Rumah Keluarga Korban Pesawat Jatuh Super Tucano Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, saat menemui keluarga korban jatuhnya dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano [Foto: Ant]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/3f3ffbe6-b228-4359-a1ca-708435d0fe12.jpg)
Panglima TNI Takziah ke Rumah Keluarga Korban Pesawat Jatuh Super Tucano
19 November 2023 21:03 WIB