KAI Bentuk Investigasi Kecelakaan Kereta di Bandung

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 5 Januari 2024 20:50 WIB
Lokasi kecelakaan KA Turangga dan Commuterline Bandung Raya (Foto: Ist)
Lokasi kecelakaan KA Turangga dan Commuterline Bandung Raya (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Kereta Api Indonesia (KAI) membentuk tim investigasi kecelakaan Kereta Api Turangga dan Kereta Commuterline Bandung Raya. Pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah pihak, di antaranya KNKT, TNI/Polri, Basarnas, DJKA, dan Kemenhub.

"Hal itu sebagai wujud keseriusan KAI dalam menemukan sumber penyebab kecelakaan, sehingga dapat segera dievaluasi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan serupa di kemudian hari. Saat ini, tim KAI tengah melakukan proses evakuasi kedua rangkaian kereta api, dan diperkirakan dalam tempo beberapa jam, rangkaian kereta dapat ditarik ke stasiun terdekat," kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji, Jumat (5/1).

Setelah itu, menurutnya, tim teknis terkait akan memeriksa kondisi kelaikan rel di lokasi kecelakaan. Ia memperkirakan jalur rel tersebut dapat kembali dioperasikan dalam waktu tidak lama.

Agus mengatakan manajemen KAI telah melakukan berbagai upaya untuk menekan dan meminimalkan potensi kecelakaan kereta api. Beberapa di antaranya adalah dengan melakukan peningkatan sistem komunikasi, perjalanan kereta, dan berbagai hal teknis lainnya.  

"KAI sangat serius dalam memberikan layanan perjalanan kereta yang aman, nyaman dan tepat waktu bagi penumpang. Kami menerapkan zero tollerance terhadap kecelakaan dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta," katanya.

Ia menjelaskan seluruh 287 penumpang KA Turangga dan 191 penumpang KA Commuterline tidak ada yang menjadi korban meninggal. Sekitar 33 penumpang mengalami luka ringan dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

Mereka saat ini sebagian sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Korban meninggal berjumlah empat orang.

Seluruhnya adalah petugas KAI yang terdiri dari masinis, asisten masinis, pramugara, dan security. KAI kini tengah melakukan rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.