Tabrakan 2 Kereta di Cicalengka, Proyek Jalur Ganda Belum Rampung?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 6 Januari 2024 04:54 WIB
Foto udara kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1)
Foto udara kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1)

Jakarta, MI - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT. KAI mengeluarkan maklumat tentang rencana pembangunan jalur kereta api ganda Bandung-Cicalengka. Bahwa akan ada dua jalur kereta yang melintang dari Stasiun Bandung sampai Stasiun Cicalengka.

Proses pembangunan jalur ganda kereta api Cicalengka sendiri saat ini sudah memasuki tahap pertama. "Sekarang memasuki tahap 1 akhir. Tahap 2 kami majukan (menjadi sekarang)," ujar Direktur Prasarana Perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Harno Trimadi di Bandung saat itu.

Soal Harno, saat ini divonis lima tahun penjara dalam kasus suap pengerjaan perbaikan perlintasan kereta sebidang di Jawa dan Sumatra tahun anggaran 2022.

Sekarang sudah memasuki pembangunan tahap dua. Kendati, berdasarkan informasi yang didapatkan monitorindonesia.com, proses pembangunan proyek tersebut menemui kendala yaitu pembebasan lahan yang sudah ditempati masyarakat sehingga membutuhkan penertiban yang maksimal. 

Awalnya pembangunan jalur rel kereta api baru tahap dua ini akan bergulir pada awal-awal tahun 2021. Akan tetapi, karena wabah Covid-19 yang melanda, maka pembangunan jalur kereta api baru ini dimulai pada awal tahun 2022 dan diperkirakan akan rampung pada tahun 2023. Ditargetkan tahun 2024 jalur ganda ini sudah mulai bisa dioperasikan dan digunakan oleh masyarakat Cicalengka.

Bahkan, Ketua Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI Andi Irwan Darmawan pada Kamis (10/2/2022) lalu mengatakan bahwa tidak ada kekurangan dalam proses perencanaan hingga pembangunan. 

Menurut Andi, salah satu manfaat pembangunan double track ini yaitu selain memudahkan moda transportasi bagi penumpang juga mempermudah pendistribusian logistik. "Semua wilayah di tanah air buth pembangunan infrastruktur tapi saat ini diprioritaskan untuk di daerah Jawa Barat," kata Andi  di Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Sementara itu, Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi mengatakan pembangunan double track ini diproyeksikan mampu meningkatkan kapasitas lintas artinya kereta api yang melintas bisa lebih banyak.

Jalur baru ini nantinya akan mempercepat waktu tempuh dari jalur Bandung-Cicalengka yang selama ini menghabiskan waktu 43 menit. Diharapkan dengan pembangunan double track ini, bisa ditempuh dalam waktu 30 menit. "Selanjutnya kereta api head way dari 9 menit diharapkan bisa menghabiskan waktu lebih singkat. Jadi, setiap 5 menit sekali kereta api bisa lewat," katanya.

Harno menjelaskan total investasi pembangunan proyek double track selama 4 tahun (2020-2024) menghabiskan dana sekitar Rp1,2 triliun. Selain jalur Kiara Condong-Cicalengka, di Jabar juga sedang dilakukan pembangunan rel double track di Bogor dan Sukabumi. "Jadi untuk tahap II kita majukan pengerjaannya. Kami berharap 2023 akhir bisa selesai,"ujarnya

Namun demikian, ditengan pembangun di tahap dua yang belum rampung itu, terjadi tabrakan KA Turangga dan kereta Commuter Line Bandung Raya.

Dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan Kereta Lokal Bandung Raya atau Commuter Line Bandung sebanyak 191 penumpang, ada sekitar 22 penumpang yang luka ringan. (wan)