Menkominfo Didesak Mundur Usai PDNS Diserang Ransomware, Ini Jawaban Jokowi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 3 Juli 2024 13:18 WIB
Presiden Joko Widodo [Foto: Instagram]
Presiden Joko Widodo [Foto: Instagram]

Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons desakan sejumlah pihak yang meminta Budi Arie Setiadi, mundur dari jabatan sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Desakan itu, dikaitkan dengan insiden peretasan dalam bentuk ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya, sejak Rabu (17/6/2024), yang berakibat server sejumlah lembaga dan kementerian lumpuh.

"Semuanya sudah dievaluasi," kata Jokowi di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).

Desakan agar Budi Arie Setiadi mundur dari jabatan Menkominfo RI, salah satunya disuarakan Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet) dengan menggalang petisi via laman change.org, yang dibuka sejak 26 Juni 2024.

Hingga hari ini, petisi bertajuk "PDNS Kena Ransomware, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Harus Mundur!" telah ditandatangani sebanyak 22.177 warga net.

PDNS 2 di Surabaya mengalami serangan siber, dalam bentuk ransomware bernama Brain Chiper, varian terbaru dari Lockbit 3.0. Puncaknya, PDNS mulai tidak bisa diakses sejak Kamis (20/6) yang berakibat layanan publik tidak bisa diakses, termasuk layanan imigrasi.

Safenet menyebut, terdapat sedikitnya 282 instansi pemerintah pengguna PDNS yang terdampak serangan siber tersebut.

Pemerintah menargetkan pemulihan atas serangan siber PDNS 2 di Surabaya rampung pada bulan ini.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya cadangan data nasional guna mengantisipasi insiden serupa terulang di kemudian hari.

"Di back up semua data nasional kita, sehingga kalau ada jadian, kita tidak terkaget-kaget," tandasnya.