Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Cek Prediksi BRIN dan BMKG

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 29 Maret 2025 08:27 WIB
Sidang Isbat Digelar Hari Ini, 29 Maret 2025 (Foto: Ist)
Sidang Isbat Digelar Hari Ini, 29 Maret 2025 (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat hari ini, Sabtu (29/3/2025), untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah atau Hari Raya Idulfitri 2025. 

Sidang ini dilakukan setelah proses pemantauan hilal di 33 titik di seluruh Indonesia. Namun, Bali tidak dapat berpartisipasi dalam pemantauan karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

Sidang Isbat akan berlangsung di kantor Kemenag, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta. Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa rangkaian Sidang Isbat dimulai dengan seminar posisi hilal pada sore hari, dilanjutkan dengan sidang tertutup, dan diakhiri dengan konferensi pers untuk mengumumkan hasilnya kepada publik.

Pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk penetapan 1 Syawal 1446 H akan dilakukan di 33 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Abu menjelaskan berdasarkan perhitungan astronomi (hisab), ijtimak menjelang Syawal 1446 H terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, sekitar pukul 17.57 WIB.

Kata dia, saat matahari terbenam pada hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -3° 15.47′ hingga -1° 4.57′, dengan sudut elongasi antara 1° 12.89′ hingga 1° 36.38′.

"Kondisi ini menunjukkan bahwa hilal masih di bawah kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat), yaitu tinggi hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi bahwa Idulfitri 1446 H akan jatuh pada 31 Maret 2025. Perayaan ini berpotensi dilakukan secara seragam oleh pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

BMKG melakukan perhitungan hilal berdasarkan kondisi saat ijtimak atau konjungsi, yakni pada 29 Maret sebelum magrib. Data prediksi BMKG menunjukkan ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 29 Maret 2025 berkisar antara -3,29 derajat di Merauke, Papua sampai dengan -1,07 derajat di Sabang, Aceh.

Sementara itu, elongasi atau jarak sudut matahari-bulan di Indonesia saat matahari terbenam pada 29 Maret 2025 berkisar antara 1,06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah sampai dengan 1,61 derajat di Oksibil, Papua.

Mengacu pada kategori MABIMS dengan syarat hilal punya tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, maka kemungkinan besar 1 Syawal akan jatuh pada 31 Maret, karena ketinggian hilal dan elongasi pada tanggal 29 Maret tidak memenuhi syarat.

Sejalan dengan itu, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaludin, juga memperkirakan bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada 31 Maret 2025.

Menurut Thomas, saat magrib pada 29 Maret, posisi bulan di seluruh wilayah Indonesia masih berada di bawah ufuk.

"Pada saat maghrib 29 Maret posisi bulan di Indonesia di bawah ufuk. Artinya, tidak memenuhi kriteria MABIMS yang digunakan pemerintah dan ormas-ormas Islam serta tidak memenuhi kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah," tutur Thomas, Selasa (18/3/2025).

"Keputusannya Idulfitri 1446 H: seragam 31 Maret 2025," ucapnya.

Meski demikian, Thomas mengimbau masyarakat untuk menunggu keputusan resmi dari Kementerian Agama mengenai penetapan Hari Raya Idulfitri.

Topik:

sidang-isbat idulfitri-2025 kemenag