75 Tewas, Ratusan Hilang: Indonesia Siaga Darurat untuk Pekerja Migran di Hong Kong

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 28 November 2025 14:45 WIB
Menteri P2MI Mukhtarudin menyampaikan duka cita yang mendalam atas tragedi kebakaran besar di Apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong. (Dok MI)
Menteri P2MI Mukhtarudin menyampaikan duka cita yang mendalam atas tragedi kebakaran besar di Apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong. (Dok MI)

Jakarta MI - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menyampaikan duka cita yang mendalam atas tragedi kebakaran besar di Apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, yang terjadi pada 26 November 2025 malam.

Insiden dahsyat yang menyebabkan setidaknya 75 orang meninggal, 76 luka-luka, dan 270 lainnya masih hilang itu juga berdampak pada sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tinggal dan bekerja di area tersebut.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian P2MI (KP2MI) memastikan terus memantau perkembangan situasi secara intensif dan berkoordinasi dengan otoritas Hong Kong guna menjamin keselamatan serta pemenuhan hak-hak PMI.

Berdasarkan koordinasi KP2MI dengan KBRI Hong Kong, kebakaran yang diklasifikasikan sebagai darurat tingkat 5 alarm itu diduga bermula dari percikan api pada perancah bambu eksternal Wang Cheong House, bangunan timur kompleks Wang Fuk Court, sekitar pukul 14.51 waktu setempat.

Api kemudian menjalar cepat ke delapan menara bangunan berusia 41 tahun tersebut, didorong oleh:

penggunaan material mudah terbakar seperti papan polistirena pada proyek renovasi senilai HK$42,43 juta,

cuaca kering dengan peringatan bahaya kebakaran dari Hong Kong Observatory.

Lebih dari 1.000 petugas pemadam dikerahkan. Api baru benar-benar dapat dikendalikan setelah lebih dari 24 jam. Seorang petugas pemadam, Ho Wai Ho (37), turut menjadi korban dalam upaya penyelamatan.

Otoritas Hong Kong telah menahan tiga tersangka—dua direktur dan satu konsultan perusahaan konstruksi—atas dugaan kelalaian yang menyebabkan banyak korban, termasuk dugaan keterlambatan evakuasi serta penggunaan material bangunan yang tidak sesuai standar keselamatan.

Investigasi komprehensif tengah dilakukan, termasuk pemeriksaan atas 16 catatan inspeksi keselamatan sebelumnya yang dilakukan Departemen Tenaga Kerja Hong Kong. Pengingat tertulis terakhir terkait pencegahan kebakaran tercatat pada 20 November 2025.

Menteri Mukhtarudin menegaskan bahwa KP2MI mendukung penuh proses investigasi otoritas Hong Kong sebagai langkah pencegahan tragedi serupa di kemudian hari.

Sejak kejadian, relawan dan komunitas Indonesia di Hong Kong telah membuka posko bantuan di berbagai titik pengungsian, seperti:

Kwong Fuk Community Hall

Tai Po Community Centre

beberapa sekolah setempat

Bantuan meliputi makanan, pakaian, hingga layanan dukungan emosional bagi PMI yang terdampak.

KP2MI juga telah melakukan pendataan awal bekerja sama dengan kepolisian Hong Kong melalui hotline pencarian korban di Fung Leung Kit Memorial Secondary School dan meja bantuan di Rumah Sakit Alice Ho Miu Ling Nethersole.

Hasil verifikasi sementara menunjukkan sebagian besar PMI dalam kondisi aman, meski beberapa mengalami cedera ringan akibat paparan asap.

Namun, KP2MI menyampaikan bahwa dua PMI, yakni Novita dan Erawati, belum terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan berdasarkan pengecekan melalui sistem SMILE. KP2MI telah menginisiasi pendaftaran darurat dan penyaluran bantuan sosial bagi keduanya.

Layanan Darurat untuk Pemulihan Psikologis

Untuk mendukung pemulihan mental para korban, berikut layanan bantuan yang tersedia:

Hong Kong Red Cross Psychological Support Hotline: 5164 5040

18111 Mental Health Support Hotline

Open Up Counselling 24/7 (WhatsApp): +852 9101 2012

Layanan berbahasa Indonesia:

Peduli Kasih Hong Kong Hotline: +852 5688 7554

(tersedia 24 jam, termasuk dukungan repatriasi bila diperlukan)

Menteri Mukhtarudin menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memberikan pembaruan resmi seiring perkembangan investigasi dan penanganan korban.

“Kami mengajak seluruh pekerja migran di luar negeri untuk selalu memprioritaskan keselamatan, mematuhi standar renovasi bangunan, serta memastikan keikutsertaan dalam program perlindungan kerja. Semoga pencarian korban hilang berjalan lancar dan pemulihan dapat segera tercapai. Indonesia bersatu melindungi rakyatnya di mana pun berada,” ujar Menteri Mukhtarudin.

 

 

 

Topik:

kebakaran hong kong pekerja migran indonesia tai po wang fuk court kp2mi mukhtarudin