Cerita Anak Tiri Wowon Selamat dari Pembunuhan Berantai di Bekasi

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 23 Januari 2023 14:15 WIB
Cianjur, MI - Anak ketiga Ai Maemunah, Salsa (13) menceritakan soal dirinya yang selamat dari pembunuhan berantai yang dilakukan ayah tirinya, Wowon Erawan alias Aki dkk. Salsa menolak untuk pergi ke Bekasi karena takut kepada Wowon. Salsa mengaku pernah mendapatkan ancaman dari ayah tirinya itu. Adapun Salsa beralasan tidak mau ikut ke Bekasi, lantaran sering muntah jika bepergian jauh dengan mobil. Namun, itu hanya alibi agar dia tak dipaksa ke Bekasi. Ia mengatakan bahwa dirinya pernah diancam oleh Wowon akan dicelakai jika melaporkan keberadaan kontrakannya di Cianjur kepada keluarga dari ibunya. "Kan awalnya tinggal di Cibalagung, setelah mamah bercerai dengan ayah. Kemudian, setelah menikah dengan Pak Wowon, tiba-tiba diajak pindah ke kontrakan di Ciranjang dan Haurwangi. Dua kali pindah kontrakan," kata Salsa, Minggu (22/1). "Disuruh ayah tiri kalau ada yang nanya di mana, bilangnya ngontrak di Bandung. Tidak boleh bilang di Cianjur. Kalau tidak, katanya keluarga akan celaka. Makanya takut. Itu juga yang sebenarnya membuat tidak mau ikut ke Bekasi, bukan hanya karena sering muntah," lanjutnya. Salsa mengaku tak terlalu dekat dengan ayah tirinya itu. Apalagi setelah mendapat ancaman. Ia pun lebih memilih untuk menjauh, dan ketika di rumah ia juga tidak pernah mengobrol dengan ayah tirinya tersebut. Salsa mengungkapkan, sebelum berangkat ke Bekasi, Wowon mengatakan akan membawanya ke Bandung. Namun, ia tak tahu persis ke mana dirinya akan dibawa oleh pelaku. "Jadi saat berangkat ke Bekasi pada tanggal 8 Januari, Pak Wowon bilang kalau tidak mau ikut nanti dibawanya ke rumah yang di Bandung saja. Tapi tidak tahu benar atau tidak ada rumah di Bandung. Yang jelas akan dibawa ke Bekasi dulu," ujarnya. Salsa mengaku sejak 8 Januari hingga kejadian pembunuhan pada 12 Januari 2023, ia tidak dapat menghubungi kakak dan ibunya. Hal tersebut karena saat berangkat ke Bekasi, seluruh alat komunikasi HP yang dipegang ibu dan kakaknya disita oleh Wowon. "Aku tahu ibu dan kakak-kakak meninggal setelah diantar oleh tetangga kontrakan ke rumah. Kaget dan sedih mendengar kabar itu," ungkapnya. Diketahui, total korban tewas dalam kasus pembunuhan berantai atau serial killer oleh Wowon cs ini sebanyak 9 orang. Dari 9 korban tersebut, tiga di antaranya dieksekusi di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Kemudian empat jenazah ditemukan di Cianjur, satu di Garut, dan satu lagi masih dalam pencarian. Kasus ini mulai terkuak, setelah polisi mengusut kasus keracunan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Sebagaimana diketahui, sebelumnya sekeluarga di Bantar Gebang, Bekasi diduga keracunan. Namun, belakangan diketahui bahwa mereka diracun. Adapun dari lima orang anggota keluarga tersebut, tiga di antaranya dinyatakan tewas. Korban tewas itu bernama Ai Maimunah (istri Wowon), Ridwan Abdul, dan Muhammad Riswandi. Ketiganya memiliki pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung. Atas peristiwa ini, polisi menetapkan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin sebagai tersangka.