Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 16 Februari 2024 08:20 WIB
Gunung Semeru erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik, setinggi 1 kilometer di atas puncak pada Kamis (15/2) pukul 06.28 WIB.
Gunung Semeru erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik, setinggi 1 kilometer di atas puncak pada Kamis (15/2) pukul 06.28 WIB.

Lumajang, MI - Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan berlokasi di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur,  bererupsi sebanyak empat kali dalam sehari, Kamis (15/2).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Sigit Rian Alfian mengatakan erupsi pertama terjadi pada pukul 01.13 WIB, erupsi kedua pukul 04.59 WIB, ketiga terjadi pada pukul 06.28 WIB dan terakhir terjadi pada pukul 10.54 WIB.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada 15 Februari 2024, pukul 01.13 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak (sekitar 4.376 m di atas permukaan laut)," kata Sigit, dikutip Jumat (16/2).

Kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu, dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm, dan durasi 143 detik.

Kemudian, pada pukul 04.59 WIB kembali terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter, di atas puncak atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut, dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm, dan durasi 132 detik.

Erupsi Gunung Semeru terjadi lagi pada pukul 06.28 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak (sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut, dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 101 detik.

Erupsi keempat kalinya terjadi pada pukul 10.54 WIB, dengan visual letusan tidak teramati dan erupsi itu terekam di seismograf, dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 159 detik.