Rumah Ambruk di Jember, Akibatkan Lima Orang Terluka

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 16 Februari 2024 09:00 WIB
Kondisi rumah sekaligus bengkel yang ambruk di Desa Rambipuji, Kabupaten Jember, Kamis (15/2) malam. [Foto: ANTARA/Zumrotun Solichah]
Kondisi rumah sekaligus bengkel yang ambruk di Desa Rambipuji, Kabupaten Jember, Kamis (15/2) malam. [Foto: ANTARA/Zumrotun Solichah]

Jember, MI - Sebanyak lima orang terluka akibat sebuah rumah yang juga dijadikan bengkel sepeda motor di Desa Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur tiba-tiba ambruk pada Kamis (15/2) malam.

"Kami mendapat laporan bahwa sebuah rumah ambruk di Jalan Gajahmada, Desa/Kecamatan Rambipuji. Ada lima orang di dalamnya terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan," kata Tim Reaksi Cepat (TRC) Desa Tangguh Bencana Rambipuji A. Septanto di lokasi kejadian.

Menurut dia ada lima orang yang berada di dalam bangunan rumah yang sekaligus dijadikan bengkel sepeda motor, yang terdiri atas tiga orang dewasa dan dua anak bawah lima tahun (balita).

Lima korban yang terluka yakni seorang lansia bernama Ang Ing Kwite, kemudian pasangan suami istri Candra Kent Lie dan Sumiaty, serta dua anaknya Kent Raider dan Kent Lie.

Korban bukan pemilik asli rumah, sekaligus bengkel yang ambruk tersebut. Mereka hanya sekadar menempati bangunan yang sudah tua itu, atas permintaan pemiliknya yang masih ada ikatan saudara.

"Empat korban mengalami luka ringan dan satu korban mengalami luka serius yakni patah tulang, sehingga perlu mendapat perawatan intensif ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," tuturnya.

Ia mengatakan pihaknya segera memberikan pertolongan pertama kepada korban, yang tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk tersebut bersama warga, yang berada di sekitar lokasi.

Sementara, anggota Polsek Rambipuji Aiptu Suprianto mengatakan kelima korban mengalami luka-luka dan sudah mendapat perawatan intensif, namun satu korban yang mengalami patah tulang.

"Dugaan sementara penyebabnya karena faktor bangunan yang sudah tua karena memang tidak ada hujan atau angin kencang yang terjadi di lokasi tersebut," jelasnya.

Bangunan yang ambruk tersebut berada di tepi jalan nasional, sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas dari arah Jember menuju ke Surabaya maupun sebaliknya, karena banyak warga yang sengaja berhenti di tepi jalan untuk menyaksikan kejadian ambruknya bangunan itu.

"Kami juga mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan, sehingga berangsur-angsur arus lalu lintas kembali normal," tutupnya.