HNW: Sila Pertama Pancasila adalah Sisi Spiritual yang Tak Tergantikan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 Desember 2021 16:24 WIB
Monitorindonesia.com - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan simpati dan duka mendalam kepada masyarakat Lumajang Jawa Timur karena meletusnya gunung Semeru, pada Sabtu (4/12). Hidayat mendoakan korban Semeru segera pulih. Doa dan harapan disampaikan Hidayat mengawali Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerja sama dengan Yayasan Amal Mulia Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu malam. Hadir dalam acara, Ketua Gema Keadilan DKI Jakarta Ahmad Rachmawan, Ketua Yayasan Amal Mulia Cipedak Barmansyah, serta Ketua Kuliah Subuh Gabungan Jakarta Selatan Madani Madali. Hidayat menyoal pihak-pihak yang menjadikan Tuhan, agama, dan simbol-simbol agama menjadi bahan lucu-lucuan. Kata Hidayat, itu perbuatan yang bertentangan dengan Pancasila, juga tidak menghormati para pendiri bangsa yang telah bermufakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. "Padahal tokoh-tokoh bangsa bekerja keras untuk mencapai kemerdekaan. Mereka juga terus berjuang agar kemerdekaan tidak jatuh ke kolonialis Belanda maupun komunisme dan liberisme," ujarnya. "Tokoh nasionalis kebangsaan seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, bersama tokoh nasionalis religius KH Wahid Hasyim, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, dan Alexander Andries Maramis bermufakat Pancasila dengan sila pertamanya Ketuhanan Yang Maha Esa. Kalau sekarang ada yang mengolok dan membuat kelakar kepada Tuhan, agama dan simbol-simbol agama, itu berarti tidak menghormati pendiri bangsa," HNW menambahkan. Hidayat berharap, ke depan tidak ada lagi upaya memperolok Tuhan, agama maupun simbol-simbol agama. Karena sesungguhnya memperolok Tuhan, agama maupun simbol-simbol agama, berarti mentertawakan dasar dan ideologi negara. Juga menghina para pendiri bangsa," kata Hidayat lagi. Pada kesempatan itu, HNW mengingatkan pesan Bung Hatta. Menurut Bung Hatta sila pertama Pancasil adalah sisi spiritual yang tidak tergantikan, dan tidak bisa digoyahkan. Sedangkan sila-sila lainnya adalah sisi-sisi kehidupan menyangkut berbagai sektor, ekonomi, budaya, sosial, dan politik.