Anggota DPR Sebut Kelangkaan Solar Bisa Berdampak ke Tingginya Harga Kebutuhan Pokok
![Syamsul](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
Syamsul
Diperbarui
2 April 2022 03:00 WIB
![Anggota DPR Sebut Kelangkaan Solar Bisa Berdampak ke Tingginya Harga Kebutuhan Pokok](https://monitorindonesia.com/2021/11/amin-ak-1.jpg)
Jakarta, MI- Anggota Komisi VI DPR RI mendesak PT Pertamina (Persero) mengatasi kelangkaan bahan bakar solar bersubsidi yang terjadi di berbagai daerah.
Hasil pantauan di lapangan, kata dia, volume solar bersubsidi di sejumlah SPBU di berbagai daerah berkurang hingga separuhnya dalam beberapa hari terakhir. Hal itu menimbulkan antrean truk di mana-mana.
“Kelangkaan solar bisa berdampak semakin tingginya harga-harga kebutuhan pokok akibat semakin mahalnya biaya logistik, apalagi ini menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Roda perekonomian pun mandek dan inflasi pun semakin tinggi akibat meroketnya harga kebutuhan rakyat,” tegas Politikus PKS itu dalam keterangan tertulis, Jumat (1/04).
Ia pun meminta Pertamina tidak mengurangi pasokan atau penyediaan bahan bakar solar dan memastikan tidak adanya penyelewengan solar bersubsidi ke industri, perkebunan, maupun pertambangan.
Menurut Amin, jika memang Pertamina mengalami masalah dengan arus kas perusahaan akibat beban kenaikan harga minyak dunia, solusinya bukan membebani rakyat.
“Karena itu saya mendesak pemerintah agar segera membayar utang kompensasi subsidi BBM sebesar Rp 100 Triliun ke Pertamina. Selain untuk menyehatkan keuangan Pertamina juga mencegah berkurangnya pasokan BBM bersubsidi,” tegas Amin.
Kelangkaan solar terjadi setelah melambungnya harga minyak dunia. Amin khawatir, hal itu ada kaitan dengan beratnya beban keuangan Pertamina karena semakin besarnya selisih antara harga subsidi yang ditetapkan pemerintah dengan harga pokok produksi solar.
Oleh karenanya, Amin mengatakan, Pemerintah berkewajiban memberikan kompensasi atas selisih harga bahan bakar minyak yang dibeli Pertamina di pasar global dengan harga jual ke masyarakat.
"Subsidi harga menjadi kewajiban pemerintah untuk mempertahankan harga tidak naik, yakni Rp 7.650 per liter untuk Pertalite dan Rp5.150 untuk solar subsidi," tandasnya.
Untuk diketahui, kata dia, berdasarkan simulasi Ditjen Migas Kementerian ESDM, dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$ 69 per barel, maka besaran kompensasi kepada Pertamina untuk penjualan Pertalite (RON 90) diproyeksikan mencapai Rp 39,76 triliun per tahun.
Namun terjadi lonjakan harga minyak akibat perang Rusia dan Ukraina berdampak pada lonjakan kompensasi pemerintah kepada PT Pertamina (Persero) yang diberikan penugasan oleh pemerintah hingga ratusan triliun.
Dengan harga minyak mentah Indonesia (ICP) rata-rata sudah mencapai US$ 90,81 per barel, Amin memperkirakan tekanan terhadap Pertamina akan terus berlanjut.
Ia pun meminta Pertamina dan pemerintah untuk tidak terburu-buru menaikkan harga Pertamax, terlebih dengan kenaikan harga mencapai Rp 16 ribu seperti usulan kementerian ESDM.
Menurutnya, selisih harga yang sangat besar antara Pertamax dan Pertalite, bisa mendorong masyarakat menengah atas mengkonsumsi Pertalite.
Pada akhirnya ketersediaan pertalite pun tidak sebanding dengan kebutuhan di lapangan. Pada saat yang bersamaan, pemerintah sudah memutuskan menghapus bensin premium, maka pada akhirnya rakyat menengah bawah yang paling merasakan dampaknya.
“Jangan sampai rakyat dipaksa menerima harga tinggi, dengan alasan itu lebih baik ketimbang BBM langka seperti yang terjadi pada kasus minyak goreng” sindir Amin.
(La Aswan)
Topik:
SolarBerita Sebelumnya
Berita Terkait
Ekonomi
![Wacana Pembatasan BBM Bersubsidi Dimulai 17 Agustus, Edy Soeparno: Kebijakan Lama Yang Tertunda Ilustrasi pengisian BBM di SPBU (istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/c6a00e14-06e9-4959-a3ea-d4aee1e3e285.jpg)
Wacana Pembatasan BBM Bersubsidi Dimulai 17 Agustus, Edy Soeparno: Kebijakan Lama Yang Tertunda
10 Juli 2024 18:55 WIB
Ekonomi
![Pemerintah Pastikan BBM Subsidi Tak Alami Kenaikan Harga pada Juli 2024 SPBU Pertamina (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/cc78c67d-16f9-4c33-8d73-7a48236a6d20.jpg)
Pemerintah Pastikan BBM Subsidi Tak Alami Kenaikan Harga pada Juli 2024
30 Juni 2024 13:17 WIB
Hukum
![Dugaan Fraud Perjanjian Jual Beli Solar Pertamina Internasional Marketing and Distribution dengan Phoenix Potreleum Filipina PT Pertamina (Persero) (Foto: MI/Net/Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/korupsi-pertamina.webp)
Dugaan Fraud Perjanjian Jual Beli Solar Pertamina Internasional Marketing and Distribution dengan Phoenix Potreleum Filipina
26 Mei 2024 23:48 WIB
Nusantara
![Ketua GWI Banten Apresiasi Polres MetroTangerang Kota Usut Kasus Dugaan Penganiayaan Terhadap Wartawan oleh Mafia Solar Polres Metropolitan Tangerang Kota (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/polres-metro-tangerang-kota.webp)
Ketua GWI Banten Apresiasi Polres MetroTangerang Kota Usut Kasus Dugaan Penganiayaan Terhadap Wartawan oleh Mafia Solar
8 Mei 2024 20:10 WIB
Nusantara
![Mafia Solar Kembali Beraksi: Wartawan Dikeroyok, Ketua GWI Desak Penegakan Hukum Tegas Ilustrasi - Pengeroyokan (Foto: MI/Ist/Net)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/mafia-solar-kembali-beraksi-wartawan-dikeroyok-ketua-gwi-mendesak-penegakan-hukum-tegas.webp)
Mafia Solar Kembali Beraksi: Wartawan Dikeroyok, Ketua GWI Desak Penegakan Hukum Tegas
6 Mei 2024 14:02 WIB