Amien Rais ke Presiden: Anda itu Pelopor Dinasti Ugal-ugalan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 27 Oktober 2023 18:32 WIB
Amien Raias saat memberikan sambutan (Foto: MI/Dhanis)
Amien Raias saat memberikan sambutan (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais, menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sebagai pemulus jalan Presiden Joko Widodo untuk membuat dinasti politik di era demokrasi. 

Akibat putusan itu, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, ditetapkan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

"Jadi saya mengatakan Pak Jokowi itu ada dua pilihan, berhenti dari jabatannya sesuai dengan aturan konstitusional atau sesuai dengan kodrat Allah," kata Amien di acara 'Kampanye Gerakan Perubahan' di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).

Kemudian Amien, mewanti-wanti Presiden Joko Widodo, bahwa pada bulan depan bakal ada massa besar untuk menurunkan Joko Widodo dari jabatan Presiden. 

"Sebelum tahun 2024, November akan ada gerakan people power. Pak Jokowi sebagai nepotis besar, sebagai pelopor dinasti ugal-ugalan, saya mengatakan," ujarnya. 

Awalnya, Amien mengingatkan, bahwa dirinya pernah menjadi Ketua MPR RI selama lima tahun, dan telah menyaksikan pergantian presiden berkali-kali. 

Namun, belajar dari sejarah MPR RI kala itu, dia tidak menginginkan lagi ada presiden yang dijatuhkan di tengah jalan. Tetapi, semua itu bisa berubah apabila rakyat menghendaki. Karena tidak puas dengan pemimpinnya. 

Untuk itu, Amien memberi Presiden Joko Widodo dua pilihan. Yakni, meletakkan jabatan sesuai dengan konstitusi landasan masanya yang sudah habis atau diturunkan secara paksa oleh kekuatan rakyat. 

"Atau sesuai dengan kodrat Allah, sebelum tahun 2024, November akan ada gerakan people power," tandasnya. (DI)