Tenggelamkan Kader Parpol "Songong"!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 9 Desember 2023 17:51 WIB
Roy Suryo (Foto: MI/An)
Roy Suryo (Foto: MI/An)
Jakarta, MI - Pakar Telematika Roy Suryo menegaskan bahwa, kader partai politik (Parpol) yang songong layak ditenggelamkan. Hal ini merespons sikap kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando terhadap Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Roy Suryo menilai, Armando tidak benar-benar serius untuk meminta maaf atas pernyataan dirinya terhadap DIY. Selain Armando yang terbaca tidak benar-benar serius minta maaf, kata Roy Suryo, dia menyebut ada yang berusaha membelanya dan menebar hoaks.

"Ternyata ada juga yg membela dia dan bahkan berani menebar hoax dengan menuduh ada yang nendatangi rumah mertua. Silakan paman Usman, lanjutkan dan tenggelamkan!," kata Roy Suryo dalam unggahannya di X @KRMTRoySuryo1 seperti dikutip Monitorindonesia.com, Sabtu (9/12).

Potongan hasil tangkapan layar percakapan Armando di WhatsApp Group (WAG) kini telah tersebar di aplikasi X. Namun, kata Roy Suryo, selain percakapan yang ditulis oleh Armando itu, terdapat juga pesan Armando yang terkesan melecehkan warga DIY.

"Selain Screenshoot (SS) yang sudah diposting dan ditengarai ditulis oleh kader Partai songong Itu, ada juga SS lainnya yang beredar di linimasa X," jelasnya.

Roy Suryo menganggap, hal tersebut telah benar-benar melecehkan warga DIY. "Ini sih benar-benar melecehkan warga dan keistimewaan DIY," tukasnya.

Sebagai warga asli Jogjakarta, dirinya pun mendukung Anwar Usman dalam hal tersebut. "Selaku Warga asli Jogja, saya sangat mendukung Aksi Paman Usman," tandasnya.

Jika benar SS yang tersebar tersebut dari Armando, maka sudah betul jika paguyuban Jogjakarta menyinambungkan keistimewaan Anwar Usman. 

"Kalau betul dari Kader Partai songong Itu, maka sudah sangat betul aksi dari paguyunan masyarakat Yogyakarta untuk sinambungan keistimewaan (Paman Usman) itu. Ini bukan minta maaf malah semakin menghina Jogja. Kalau kata bu Susi, tenggelamkan," tandansya.

Sebelumnya, beredar percakapan WAG yang diduga ditulis oleh Armando mengenai polemik DIY. "Sultan HB X dn warga Jogya sangat tersinggung dgn your statement," kata salah seorang di WAG itu.

Dijawab Ade Armando "Ya nggak papalah tersinggung Opa. Saya cuma mengatakan kalau mau cari dinasti politik yg sesungguhnya, ya itu adanya di DIY. Kan gubernurnya turun temurun. Jadi tak ada kedaulatan rakyat".

"Saya yakin tidak ada satupun anggota WAG ini yang menganggap sistem pemerintahan di Yogya demokratis. Bahwa hak istimewa itu diberikan kepada kesultanan karena warisan sejarah masa lalu, adalah soal lain. Tapi jelas kesultanan Yogya itu adalah dinasti politik," kata Armando.

"Tentu saja cuma satu dimensi. Tapi saya rasa Anda setuju kalau ada sistem pemerintahan yang pergantian pemimpinnya berlangsung secara turun temurun tanpa melalui pemilihan oleh rakyat, sistem itu jelas tidak demokratis. Itu adalah sebuah dinasti politik".