Anies Baswedan: Lho, Presiden Kok Ikut Komentari Debat Capres?

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 9 Januari 2024 09:55 WIB
Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan saat debat capres (Foto: Ist)
Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan saat debat capres (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, mengaku heran kenapa Presiden Joko Widodo ikut berkomentar soal debat capres kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (7/1).

Menurut Anies, Jokowi sapaan akrabnya tak sepantasnya mengomentari persoalan materi debat capres. Untuk itu, ia meminta kepada rakyat agar menilai pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden. 

"Sejujurnya saya terkejut, lho Presiden kok ikut mengomentari debat ya? Tapi saya tak mau berkomentar lebih jauh. Biarkan nanti rakyat yang menilai," kata Anies di Gorontalo, Senin (8/1).

Anies juga membantah pernyataan Jokowi yang ikut menilai debat capres kedua lebih banyak menyerang sisi personal antar capres ketimbang beradu gagasan pada substansi tema debat. 

"Malah aneh kalau dipandang sebagai personal, ini sama sekali tidak ada yang personal, semuanya adalah tentang kebijakan. Bisa direview ulang kok apa yang kemarin dibahas," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi mengomentari soal jalannya debat capres kedua yang seharusnya tak menyerang urusan personal. Karena kata Presiden, debat pilpres adalah tempat untuk menunjukkan program visi-misi yang jelas. 

"Yang pertama, saya memang melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy. Asal visi ya enggak apa-apa," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Serang, Banten, Senin (8/1).

Sehingga kata Jokowi, debat capres kedua sama sekali tak memberikan pendidikan politik kepada publik. Karena debat tersebut terkesan ada upaya untuk saling menjatuhkan antar personal. 

"Tapi, kalau yang sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam, mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," pungkasnya.

"Ada rambu-rambu sehingga hidup, saling menyerang enggak apa-apa tapi (soal) kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak perlu. Enggak, enggak baik, tidak mengedukasi," jelas Jokowi. (DI)