Fahri Hamzah: Bagaimana Anda Bisa Menyerang Orang yang Sudah Berkorban Buat Anda

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 9 Januari 2024 09:36 WIB
Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah (Foto: Dok MI)
Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Wakil Partai Gelora, Fahri Hamzah mengukap sosok Prabowo Subianto yang dikenalnya secara pribadi sejak tahun 90-an. Dia memastikan kekayaan Prabowo juga didapatkan dari hasil akumulasi generasi, bukan hasil korupsi.

Hal ini ia ungkapkan merespons diserangnya Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) dalam debat capres kedua pada Minggu (7/1) kemarin malam.

"Saya mengenal Pak Prabowo secara pribadi sejak pertengahan tahun 90-an, berteman dalam politik sampai sekarang. Bertarung bersama dengan setia. Secara pribadi saya belum pernah berhutang kepadanya. Tapi saya tahu bahwa kekayaan keluarganya adalah akumulasi generasi. Bukan hasil korupsi," tegas Fahri dalam cuitannya di X, Selasa (9/1).

Tak hanya itu, Fahri juga menyebut orang tersebut justru menyerang pribadi orang lain yang sudah berkorban untuknya. Mantan Wakil Ketua DPR RI ini pun mengungkit saat kekayaan Prabowo dikaitkan dengan rumah dinas prajurit TNI yang dibangun.

"Orang-orang yang tahu kita dan orang-orang yang tahu bagaimana besarnya jasa orang lain pada kita. Bagaimana Anda bisa menyerang secara pribadi seseorang yang secara pribadi berkorban buat Anda. Anda mengatakan tidak ada yang pribadi, tetapi itu pribadi sekali. Tidak ada yang publik di situ," bebernya.

"Membandingkan kekayaan Pak Prabowo dengan jumlah rumah prajurit TNI yang dibangun, apa publik dan ilmiahnya coba? Lagian Anda nggak mengerti bahwa prajurit TNI tidak pernah se-sejahtera sekarang. Rumah sakit saja dibangun 25 se-Indonesia. Belum lagi yang lain. Kok Anda bisa segitunya ya?" sambungnya.

Dihubungi terpisah, bahwa beski Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran ini tidak mengungkap sosok yang dimaksud, tetapi dia menegaskan menyindir orang tersebut. "Saya menyindir orang yang dekat secara pribadi dan pernah menerima manfaat dari seseorang yang lalu secara terbuka menyerang pribadi orang itu," ungkap Fahri.

Dia menegaskan dalam bersahabat, harusnya tidak boleh menyerang pribadi secara terbuka. "Dalam cara kita bersahabat, apalagi sebagai elite negara, pribadi tidak boleh diserang terbuka," tandasnya.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung kekayaan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto saat debat capres-cawapres ketiga yang bertemakan Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik. 

Saat itu, Anies mengungkapkan bahwa anggaran Kementerian Pertahanan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo telah mencapai Rp 700 triliun, namun anggaran itu tidak optimal menjaga keamanan dan pertahanan di dalam negeri. 

Apalagi, ia mengungkapkan bahwa dengan besaran anggaran itu, website Kemenhan dibobol oleh hacker pada 2023, di samping masih masuknya narkoba yang membuat 4,8 juta orang Indonesia terpapar, masih adanya pencurian ikan hingga pencurian pasir. 

Selain itu, Anies mengatakan, anggaran yang dihabiskan itupun dihabiskan untuk membeli alat utama sistem pertahanan atau alutsista bekas, tatkala lebih dari separuh prajurit TNI tidak punya rumah dinas. Saat itulah ia menyinggung kekayaan Prabowo dari sisi kepemilikan tanah di berbagai wilayah Indonesia. 

"Sementara menterinya Pak Jokowi, punya 340 hektare tanah di republik ini, ini harus diubah," teganya yang kemudian memperbaiki luasnya 340 ribu hektare. (wan)