Hasto: Kami Yakin Presiden Dengarkan Saran JK Soal Netralitas

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 12 Januari 2024 19:02 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: Antara)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: Antara)

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, menyatakan sepakat dengan pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, bahwa presiden harus bisa menjaga netralitas pemilu, sesuai sumpah negara yang dibacakan di hadapan seluruh rakyat Indonesia.

"Kami setuju dengan pendapat Pak Jusuf Kalla (JK). Beliau sosok pemimpin berpengalaman dan apa yang disampaikan Pak JK, kami yakin didengarkan Pak Presiden Jokowi," kata Hasto usai menghadiri acara deklarasi dukungan dari ulama dan kiai kampung DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (12/1).

Menanggapi pernyataan JK, yang meminta Jokowi bersikap netral dalam Pemilu 2024 sesuai sumpahnya pada negara Indonesia, Hasto mengatakan bersikap netral merupakan nilai utama dari kepemimpinan yang harus diperlihatkan seorang presiden ketika menjalankan tugasnya.

Apabila presiden tidak menunjukkan sikap tersebut, maka dikhawatirkan akan tercatat sebagai sosok yang tidak mampu memberikan payung keadilan pada seluruh rakyatnya.

Sedangkan dalam konteks penyelenggaraan Pemilu, lanjut Hasto, tidak adanya netralitas dalam diri presiden dapat mencerminkan sosok pemimpin yang tidak mampu menjalankan pemilu secara demokratis.

"Ini yang diharapkan dan dipesankan oleh Pak JK terhadap Presiden Jokowi," kata sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud tersebut.

Sebelumnya, JK mengingatkan kepada seluruh aparat negara bahwa jika tak bisa bersikap netral dalam pelaksanaan pemilu, maka hal itu sama halnya dengan tidak menjalankan dan melanggar sumpah aparat negara dan tingkatnya lebih tinggi daripada Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI Tahun 1945.

"Sumpah seorang presiden itu dimulai dengan demi Allah saya akan melaksanakan tugas-tugas itu sebaik-baiknya dan seadil-adilnya," kata JK, Rabu (10/1).