Suara Prabowo-Gibran Berpotensi Besar Berkurang Banyak di TPS

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 20 Januari 2024 14:11 WIB
Anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Yudi Syamhudi Suyuti (Foto: Istimewa)
Anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Yudi Syamhudi Suyuti (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Yudi Syamhudi Suyuti memprediksi hampir dipastikan pemilihan presiden (pilpres) 2024 akan berlangsung dua putaran.

"Pilpres 2024 menurut bacaan saya, hampir dipastikan terjadi dua putaran. Selain dari kuatnya pendukung setiap paslon capres-cawapres, ternyata wacana pilpres satu putaran, justru berbalik arah menjadi dua putaran," ujar Yudi kepada Monitorindonesia.com, Sabtu (20/1).

"Hal ini bagi para pemilih lebih dapat memastikan stabilitas sosial. Yang justru memungkinkan dampak positif ekonomi yang lebih juga stabil," tambah Yudi.

Belum lagi, kata dia, arus berbalik arahnya wacana pilpres sekali putaran menjadi dua putaran, justru membalikkan wacana sekali putaran pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Hal ini karena sebagian besar pemilih semakin menilai wacana satu putaran Prabowo-Gibran dinilai berpotensi menciptakan ketegangan sosial politik. 

"Tentu alas argumentasi ini melihat dari resistensinya para lawan-lawan politik paslon nomor urut 2, yaitu paslon nomor urut 1 Anies-Cak Imin dan paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud. Termasuk mulai munculnya isu pemakzulan Jokowi, yang memang saat ini masih bisa dikatakan sebagai isu, namun bagi para pemilih berharap isu tersebut tidak terjadi. Sehingga wacana sekali putaran dipandang menakutkan," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Yudi, dari berbagai hasi survei nasional soal elektabilitas Paslon Capres-Cawapres berpotensi terjadi perpindahan suara ke Paslon lain. Dan yang paling berpotensi suara dari hasil survei, adalah suara Prabowo-Gibran. Dimana paslon Prabowo-Gibran saat ini hampir disetiap survei mengalami lonjakan suara yang tinggi. 

Namun para pemilih yang awalnya menjadi responden survei memberikan suaranya ke nomor urut 2, pada saat di tempat pemungutan suara (TPS) berpotensi mengalihkan suaranya ke paslon lain. 

"Hal ini bisa saja karena memperhatikan keamanannya ketika, jawaban menjawab survei paslon selain Prabowo-Gibran membuat diri mereka terancam. Sehingga lebih baik mengeskpresikan kebebasannya di TPS," jelasnya.

Selain itu, pecahnya suara akar rumput partai-partai koalisi yang mengusung dan mendukung Prabowo-Gibran, dimana dalam menentukan suara pilihannya akan memilih paslon selain Prabowo-Gibran. "Namun harus saya akui, bahwa Prabowo-Gibran hampir dipastikan masuk ke pilpres putaran kedua. Meski suaranya berpotensi merosot tajam, tidak seperti suara hasil survei," bebernya.

Dan untuk melihat kemungkinan situasi dua putaran Pilpres 2024 yang terjadi pada 26 Juni 2024, potensi konsolidasi politik dari koalisi kekuatan politik nomor urut 1 dan 3 mulai tampak. 

Meski dalam kontestasi putaran pertama, untuk saling memenangkan suara terbanyak masing-masing kekuatan paslon tetap bertanding untuk menentukan posisi, siapa yang masuk ke dalam putaran ke dua. 

Namun secara psikologis, ada semacam terkonsolidasinya presidium tanpa bentuk nomor urut 1 dan 3. Dan kekuatan ini juga berpotensi secara non verbal, atau bahkan mungkin sedang menyiapkan proses komunikasi, untuk bersepakat siapapun yang masuk putaran kedua.

Presidium bayangan ini akan solid untuk bersatu dan memenangkan pilpres dan demokrasi yang bermartabat. "Sehingga presidium 1 dan 3, saya menyebutnya presidium 13 berpotensi memenangkan perlombaan pilpres 2024 dan akan membentuk pemerintahan bersama," tuturnya.

"Dan siapa menurut saya, paslon capres-cawapres yang akan dimenangkan pemilih untuk masuk ke putaran kedua. Dan sekaligus menjadi paslon dari presidium 13, saya melihat berharapnya presidium 13 menempatkan Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi simbol sekligus memimpin presidium 13 yang didampingi Jusuf Kalla dan Surya Paloh beserta tokoh-tokoh lain. Maka kemungkinan Paslon yang akan dimenangkan Pemilih adalah Paslon 03, Ganjar-Mahfuf dengan segala pertimbangannya," tambahnya panjang lebar.

Namun demikian, ujar Yudi, masuknya Ganjar-Mahfud, ke putaran ke dua, merupakan paslon capres-cawapres hasil konsolidasi presidium 13 dan rakyat banyak.

"Jika putaran kedua ini terjadi. Yaitu pilpres antara Prabowo-Gibran (Koalisi Indonesia Maju) berlomba dengan Ganjar-Mahfud (presidium 13), maka kemungkinan yang paling besar menang dan terpilih menjadi presiden-wakil presiden adalah Ganjar dan Mahfud," katanya.

Sebagi informasi bahwa, prediksi Yudi yang juga Ketua Umum Front Pembangunan Persatuan Rakyat (FPPR) ini berdasarkan/menurut ivestigasinya secara langsung. "Menurut investigasi saya secara primer (langsung) maupun sekunder (data jadi, informasi dan hasil survei), kemudian saya rekonstruksi melalui bacaan dengan cara atau pendekatan potensial."

"Dimana pendekatan potensial ini, jika dalam dunia penelitian seringkali di hybrid dengan metode analisis wacana. Sehingga terjadi hibrida antara potensi yang didasari profiling dan analisis wacana. Kesemuanya kualitatif," imbuhnya. (wan)