Ganjar Ikut Arus Perubahan Seperti Anies! TKN: Makin Terlihat Hanya Prabowo-Gibran Lanjutkan Program Jokowi, Mayoritas Rakyat Inginkan Itu!

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 20 Januari 2024 14:41 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (Foto: MI/Dhanis)
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka, nomor urut 2 menilai saat ini hanya Prabowo-Gibran yang mengusung keberlanjutan pembangunan, keberlanjutan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud Md, nomor urut 3 kini dianggap mulai mengkituti arus capres Anies Baswdan dan cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) nomor urut 1 yang mengsung narasi perubahan.

Maka dari itu TKN makin yakin bahwa pasangan Prabowo - Gibran memenangi Pilpres 2024, sebab keberlanjutan pembangunan Jokowi kini diinginkan masyarakat.

"Berarti semakin terlihat bahwa yang mengusung keberlanjutan pembangunan, keberlanjutan Presiden Joko Widodo hanya di Prabowo-Gibran. Insyaallah menang di hati rakyat," Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, Sabtu (20/1).

tetap yakin pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka memenangi Pilpres 2024 di tengah kabar Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mulai kompak mengusung narasi perubahan.

Pun demikian, Nusron menegaskan bahwa Prabowo-Gibran akan fokus melanjutkan program-program Presiden Jokowi. Menurutnya, program Jokowi selama memimpin Indonesia telah jelas manfaatnya bagi masyarakat.

“Kita tetap itikamah karena niatnya memang jelas. Kami menganggap yang sudah dilakukan Pak Jokowi sudah baik, berarti ya kita lanjutkan dan sempurnakan. Mayoritas masyarakat menginginkan ini, keberlanjutan dan persatuan nasional. Sudah capek dengan gonjang-ganjing,” tuturnya.

Bahkan, Nusron  juga percaya diri bahwa Prabowo dan Gibran adalah petugas rakyat bukan petugas partai. Menurutnya Prabowo-Gibran, selalu konsisten fokus pada aspirasi rakyat ketimbang aspirasi partai politik pengusung. "Jadi kita berfokus pada apa yang menjadi aspirasi masyarakat, bukan aspirasi partai pengusung yang bisa berubah sesuai dengan kepentingan sewaktu-waktu,” katanya.

Ia pun kembali mengajak masyarakat untuk 

Nusron menambahkan, jika ingin adanya keberlanjutan, maka masyarakat mesti menyelesaikan Pilpres 2024 dalam satu putaran dengan memilih Prabowo-Gibran.

“Sekarang makin jelas, di mana perubahan dan di mana keberlanjutan. Silahkan masyarakat menentukan pilihan mau ikut yang mana. Jika memutuskan keberlanjutan ayo datang ke TPS karena kita berpeluang menang sekali putaran saja,” tukasnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang melontarkan soal isu perubahan saat acara HUT ke-51 PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (10/1).

Anies mengatakan bahwa makin hari makin banyak yang mengikuti arus perubahan. Hal itu menunjukkan isu tersebut telah diterima di kalangan masyarakat luas, termasuk elite politik.

"Kami bersyukur bahwa makin hari makin banyak yang ikut pada arus perubahan," kata Anies usai berziarah ke Makam Papan Tinggi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (12/1).

Ganjar Bawa Narasi Perubahan

Ganjar sempat membawa narasi perubahan dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-51 PDI-Perjuangan, Rabu (10/1) lalu. 

Kata "perubahan" itu terselip saat Ganjar mengungkapkan bahwa Pemilu menjadi harapan buat rakyat kecil memperbaiki hidupnya. Jika menang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, Ganjar berjanji memperjuangkan kesejahteraan rakyat. 

“Pemilu adalah sebuah harapan perubahan, dan PDI Perjuangan menjadi harapan untuk memperjuangkan nasib wong cilik,” kata Ganjar di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. 

Dalam pidatonya, Ganjar juga membawa pesan rakyat yang diperolehnya setelah hampir dua bulan kampanye. 

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menilai, ada tiga harapan besar rakyat terhadap proses pemilu. Pertama, terkait urusan perut. Ganjar kerap mendengar rakyat mengeluhkan harga beras yang tak kunjung turun. 

Selain itu, ada pula petani yang bicara soal kelangkaan pupuk dan pengurangan subsidi pupuk. Sementara, nelayan ingin peralatannya terpenuhi. Kedua, soal pendidikan. Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu bilang, banyak anak terpaksa putus sekolah karena terkendala biaya. 

“Kami menginginkan itu karena kami berharap nasib kami akan jauh lebih baik, ketika kami mendapatkan pendidikan yang baik,” ucap Ganjar menirukan keluhan rakyat. 

Ketiga, akses kesehatan. Katanya, banyak ibu yang mengeluh tak mendapat akses kesehatan merata. “Ibu-ibu yang sedang hamil, mereka kemudian mendapatkan penjelasan, rawatlah kandunganmu, tapi kami tidak bisa mengakses gizi cukup. Maka ketika semua orang bicara stunting, bantulah kami,” kata Ganjar. (wan)