Mahfud Bakal Tagih Dunia Internasional untuk Bayar Ganti Rugi

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 22 Januari 2024 01:14 WIB
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Foto: MI/Dhanis)
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD, mengatakan bahwa dirinya bersama Calon Presiden (capres) Ganjar Pranowo akan memperbaiki persoalan hukum di Indonesia. Pasalnya kata dia seluruh problema yang melanda negara ini karena lemahnya hukum.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam memberikan closing statement untuk debat pilpres keempat atau debat kedua cawapres yang diselenggarakan oleh KPU RI di JCC Senayan, Minggu (21/1) malam.

"Tadi saya bilang bahwa masalah-masalah yang di kita perdebatkan sangat penting untuk masa depan bangsa, masalah utamanya adalah pedang hukum kita tumpul. Kalau pedang hukum tidak tumpul, kita pasti bisa tabrak habis-habisan program pembangunan akan berjalan dengan baik," kata Mahfud.

Karena itu, Mahfud yang juga mewakili Ganjar meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya para Ibu karena tak bisa berbuat apa-apa ketika terjadi perusakan alam. Sebabnya ia teringat penggalan lirik lagu Ebit G Ade yang menceritakan tentang kerusakan lingkungan.

"Saya teringat tadi ketika membaca (baca ayat) kalau terjadi kerusakan di darat, di lautan dan terkait ini saya teringat lagu Ebit G Ade yang berbunyi begini, 'barang kali di sana ada jawabnya mengapa di tanah ku terjadi berncana mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga akan dosa-dosa'," ungkapnya. "Itu bukti kerusakan libgkungan pesan kepasa kawan," tambahnya.

Untuk itu, Mahfud berjanji apabila dirinya bersama Ganjar terpilih menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden maka pihaknya menagih dunia Internasional untuk mengganti rugi atas kerusakan lingkungan untuk pembangunan.

"Saudara kami berjanji bahwa kami akan kembalikan secara bertahap hak rakyat dan untuk ibu-ibu dan para anak cucu kita akan tagih dunia internasional untuk bayar hutang-hutang yang telah merusak pembangunan," ucapnya.

"Sebagai santri NU saya ingin mengutip dalil Gus Dur (baca ayat) tugas pemerintah terhadap rakyatnya adalah kesejahterannya selesai," jelasnya. (DI)