Ini Alasan Megawati Larang Ahok Mundur dari Pertamina

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 Februari 2024 17:44 WIB
Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Ahok (kanan) (Foto: Istimewa)
Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Ahok (kanan) (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sempat melarang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mundur dari Komisaris Utama (komut) Pertamina dan fokus memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Pilpres 2024. 

"Saya perlu cerita begini, orang bilang saya ini goblok ikut Megawati. Ngapain ikut nenek-nenek katanya. Kalau mau ikut, ikut pemenang dong, presiden dong, berkuasa toh. Saya jadi komut jadi dirut ini, kalau dirut dapat gajinya 100%, sekarang saya cuman dapat 45%," kata Ahok saat acara deklarasi Ahokers bersama Ganjar-Mahfud di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat, Minggu (4/2).

"Bonusnya juga sama, habis dirut, kalau ini menang satu putaran, mungkin Maret reshuffle menteri ini," tambahnya.

Ahok mengatakan banyak yang menganggap dirinya naif. Namun dia menegaskan keputusan bergabungnya bersama PDIP demi keadilan bangsa Indonesia. "Jadi apalagi dibilang anak-anakmu masih kecil. Jangan naif, jangan bodoh. Ini kan teman baik, makanya bagi saya sama seperti Ahokers. Saya pun yang bernama Ahok kalau tidak berdiri atas kebenaran, keadilan kejujuran peri kemanusiaan, tidak patut disebut Ahokers," bebernya.

Saat PDIP mendeklarasikan Ganjar menjadi capres, dirinya sempat mau mundur dari Komisaris Utama Pertamina. Namun saat itu Megawati melarangnya dengan alasan untuk mengawasi keuangan Pertamina sebagai BUMN. Ahok pun memamerkan capaian Pertamina saat dirinya memimpin dengan keuntungan Rp 3,7 miliar di tahun 2022.

"Saya dari pertama sudah mau mundur. Saya lapor sama Ibu, 'Ibu ini kan sudah Pak Ganjar, sudah pasti nih. Saya berarti ikut kampanye Bu, kita fight Bu'. Walaupun secara teori kita tidak berkuasa ya. Lalu Ibu bilang gini, 'Jangan, Pak Ahok ditugaskan jaga Pertamina'. 'Jaga Pertamina? Oh iya juga ya'," kata dia.

Akhirnya, Ahok memutuskan untuk mundur dan fokus kampanye memenangkan Ganjar-Mahfud. Dia memandang Indonesia sudah genting.

"Tapi kenapa kita harus keluar? Karena negeri ini betul-betul genting. Ibu Mega mengatakan, 'Pak Ahok, soal tiga periode. Kalau orang jahat yang memimpin negeri ini presiden Indonesia itu sangat berkuasa. Saya saja waktu jadi presiden, pertama kali pilpres, kalau saya mau curang, saya yang jadi presiden', kata Ibu Mega.".

"Saya tidak mau demokrasi terbunuh, saya tidak mau reformasi kita gagal, kita-kita berjuang dengan darah dan air mata, supaya Presiden tidak seumur hidup, hanya dua periode, kenapa sekarang kita mau ubah. Pak Ahok percaya sama saya, Istana itu banyak makhluk-makhluk katanya, karena pintu masuk ke sana kalau enggak hati-hati bisa lupa', kata beliau," demikian Ahok.

Sebagaimana diberitakan, Ahok mengundurkan diri dari jabatannya. Surat pengunduran diri pun disampaikan ke Menteri BUMN Erick Thohir selaku pemegang saham Pertamina.
  
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok dalam Instagramnya, Jumat (2/2).
  
Ahok menjelaskan alasan mundur sebagai Komut Pertamina karena ingin ikut berkampanye bersama salah satu pasangan Presiden dan Wakil Presiden.