PDIP Ingatkan KPU, Jangan Main-main dengan Suara Rakyat

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 6 Februari 2024 14:33 WIB
Politikus PDI Perjuangan, Aria Bima (Foto: MI/Dhanis)
Politikus PDI Perjuangan, Aria Bima (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Politikus PDI Perjuangan Aria Bima, mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI agar tak bermain-main dengan suara rakyat dalam Pemilu 2024.

Hal tersebut ia sampaikan, usai Ketua KPU RI dan 6 Komisioner KPU lainnya dijatuhkan sanksi peringatan keras terakhir oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI.

"Hati-hati KPU yaa, saya sarankan Ketua KPU dan komisioner KPU. Jangan main-main dengan suara rakyat," tegas Aria Bima di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (6/2).

Aria mengingatkan, bahwa jika ada yang berani bermain-main dan memanipulasi suara rakyat dalam Pemilu, pasti nasibnya akan segera hancur hingga ke anak-cucunya.

"Seluruh Komisioner (KPU) yang main-main dengan suara rakyat, yang memanipulasi kehendak rakyat, nasib menjadi ndak benar semua," ujarnya.

"Komisioner KPU yang main-main dengan suara rakyat, yang main-main dengan kalkulasi kecurangan dari pusat sampai daerah, nasib hidupnya ndak ada yang benar, mungkin sampai anak dan cucunya," tambahnya.

Sebelumnya, DKPP menjatuhkan sanksi kepada Ketua dan anggota KPU RI dalam proses pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Adapun sanksi yang dijatuhkan oleh DKPP berupa peringatan keras terakhir.

Putusan ini diambil setelah DKPP sebelumnya menerima aduan dari tiga orang tentang putusan KPU tersebut. "Memutuskan, mengabulkan pengaduan para pengadu untuk sebagian," kata Ketua DKPP RI, Heddy Lugito, dalam siaran langsung di YouTube DKPP, Senin (5/2).

"Menjatuhkan sanksi peringatan keras terakhir kepada Hasyim Asy'ari," tegasnya.

DKPP juga menjatuhkan "sanksi peringatan keras" kepada enam Komisioner KPU, karena alasan yang sama. Enam orang komisioner KPU itu adalah August Mellaz, Betty Epsilo Idroos, Mochamad Afifuddin, Yulianto Sudrajat, Parsadaan Harahap, serta Idham Holik. (DI)