Adian Napitupulu: Rakyat Mesti Awasi 48 Juta Kertas Suara tak Terpakai di Seluruh TPS

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 8 Februari 2024 16:15 WIB
Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu (Foto: Ist)
Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu, mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kecurangan dalam prosesi pemungutan suara untuk Pemilu 2024.

Karena itu, ia meminta masyarakat agar peduli pada Pemilu dan mengawal 48 juta kertas suara tak terpakai yang tersebar di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia.

Adian menjelaskan pada setiap TPS ada 300 pemilih yang terdaftar. Dari jumlah itu, kata dia, kemungkinan yang datang ke TPS hanya 80 persen. Artinya, lanjut dia, para setiap TPS ada 60 kertas suara yang menganggur.

"Jumlah ini dikalikan 800 ribu TPS yang tersebar di seluruh Indonesia, jumlahnya mencapai 48 juta kertas suara," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/2).

Dia berharap tujuh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ditambah dua petugas keamanan TPS harus benar-benar netral.

"Kalau itu tidak terjamin keamanannya, sia-sia bos. Sia-sia kampanye, sia-sia pakai kaus apa pun, anda datang ke mana-mana sia-sia. Ujung dari semua pertarungan ada di TPS," ucapnya.

Menurut Adian, hasil dari pemilihan presiden (pilpres) dapat berubah karena potensi kecurangan sangat besar terjadi.

"Ngapain tepuk tangan nomor 1, nomor 2, dan nomor 3 kalau suara TPS tidak bisa dijaga, kalau kejujuran tidak bisa terjadi di TPS," ungkap dia.

Siapapun yang berkuasa karena kecurangan, kata dia, maka akan menjaga kekuasaan yang diperoleh dengan kecurangan demi kecurangan, dan hal itu dimulai dari TPS.