Disebut Serang Jokowi dan Gibran, Ahok: Saya Tidak Bego-bego Amat!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 9 Februari 2024 01:25 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Foto: Istimewa)
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Foto: Istimewa)
Jakarta, MI - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membantah tudingan bahwa dirinya menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka sebagaimana yang telah beredar di media sosial (medsos) baru-baru ini.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa pernyataannya di medsos itu dipotong-potong. Bahkan dia mengungkapkan, tidak mungkin dirinya yang pernah bekerja bersama Jokowi itu kemudian menyerang Jokowi.

"Kalau dibilang saya gila pun, mau nyerang Pak Jokowi dan Gibran, saya pun tidak bego-bego (bodoh) amat," kata Ahok dikutip pada Jum'at (9/2).

Ahok menyebutkan dirinya tidak akan mungkin menyerang Presiden Jokowi di depan umum yang sebelumnya juga dirinya sempat bekerja bersama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. 

Dia menjelaskan bahwa dalam video itu, dia tengah berbincang dengan seorang nenek usia 82 tahun. Ahok mengatakan nenek tersebut memilih calon presiden (capres) Prabowo Subianto, nomor urut 02. "Nenek itu bilang sama saya, harus pilih Prabowo dan Gibran," bebernya.

Dia pun menjawab bahwa dirinya akan memilih Ganjar Pranowo untuk melanjutkan kerja Presiden Jokowi dalam pembangunan nawacita. Dirinya menilai Jokowi tidak bisa bekerja membangun nawacita bila tidak menjadi presiden. "Bukan saya bilang Pak Jokowi tidak bisa bekerja, saya bersama Pak Jokowi, mana Pak Jokowi tidak bisa bekerja," bebernya.

Begitupun dengan Gibran, Ahok menjelaskan bahwa kalau sebagai wakil presiden mana yang bisa bekerja dengan baik untuk melanjutkan pembangunan nawacita yang dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia. Kalau Gibran tidak bisa bekerja, kata Ahok, maka dalam dua tahun kepemimpinan sebagai Wali kota Solo mungkin ASN di sana tidak bisa terima gaji.

"Pak Gibran dua tahun jadi Wali Kota. kalau dia enggak bisa kerja, udah enggak gajian dong di Wali Kota di Solo. Jadi itu dipotong (yang beredar di media sosial)," tandas Ahok yang baru saja mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero).

Sebelumnya viral di media sosial, bahwa Ahok bertanya apakah Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming bisa kerja atau tidak. Tampak dalam video itu ada seorang ibu menyampaikan anggota keluarganya memilih pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Ahok kemudian menjelaskan tidak ingin memilih presiden yang tidak sehat, emosional, dan tidak bisa kerja, Ahok khawatir jika tiba-tiba Gibran yang naik jabatan.

"Lagi pula kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik," kata Ahok di atas panggung.

Menurut ibu tersebut, justru bagus jika Gibran yang naik jabatan. Namun, Ahok mempertanyakan bukti Gibran bisa kerja. "Tapi Presiden kalau cuma dua tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama Wali Kota? Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja?" kata Ahok.

Ahok dalam video tersebut sesungguhnya enggan bicara hal itu dalam forum terbuka. Namun, menurutnya tak adil jika memilih presiden tak berdasarkan kemampuan kerja.

"Nah makanya kita bisa berdebat itu, saya lebih tahu, makanya saya nggak enak ngomong depan umum. Tapi kalau ibu mau pilih Pak Prabowo pun itu hak ibu. Tapi saya mau sampaikan juga, tidak fair kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja," kata Ahok.