Ratusan Aktivis Katolik Dukung Prabowo Gibran Demi Keberlanjutan dan Akselerasi Pembangunan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 9 Februari 2024 22:21 WIB
Silaturahmi Kebangsaan Aktivis Katolik untuk Pemilu Damai Sekali Putaran demi Akselerasi Pembangunan Indonesia (Foto: Istimewa)
Silaturahmi Kebangsaan Aktivis Katolik untuk Pemilu Damai Sekali Putaran demi Akselerasi Pembangunan Indonesia (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Ratusan aktivis Katolik menggelar Silaturahmi Kebangsaan Aktivis Katolik untuk Pemilu Damai Sekali Putaran demi Akselerasi Pembangunan Indonesia. Kegiatan ini bertempat di Hotel Oasis Amir, Senen, Jakarta (9/2). 

Silaturahmi ini diinisiasi oleh tokoh muda Katolik Stefanus Gusma. Hadir dalam kegiatan ini Prof. Sudrajad Djiwandono selaku tokoh sesepuh Katolik, Totok Lusida sebagai politisi senior PSI, sejumlah aktivis, politisi dari lintas partai, akademisi, pengacara, pengusaha, mahasiswa, dan berbagai profesi kaum awam Katolik lainnya, serta Romo Leo Malli, imam Keuskupan Agung Kupang yang dikenal sebagai aktivis kemanusiaan turut hadir memberikan peneguhan politik.

Dalam sambutannya, Gusma menerangkan bahwa kontestasi pesta demokrasi 2024 sejatinya merupakan gelanggang kompetisi elektoral dan dinamika politik yang terbuka bagi siapapun. 

“Ibarat garam dan terang, kehadiran aktivis Katolik mewarnai pesta demokrasi saat ini. Oleh sebab itu, doa dan dukungan dari Gereja serta seluruh umat menjadi penyemangat para rasul awam yang hari ini sedang berjuang dalam gelanggang. Bagaimanapun juga, mereka sedang menjalankan perutusan sebagai rasul awam," jelas Gusma.

Gusma bersama ratusan aktivis Katolik untuk mendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. “Kami berkomitmen untuk mendukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai bagian dari ikhtiar melanjutkan dan mengakselerasi keberhasilan pembangunan pemerintah hari ini, agar semakin meluas dan berkeadilan," terang Gusma.

Hal lain yang menjadi catatan penting, sebab berbagai survei Tanah Air masih menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran melampaui the magic number 50 persen. 

Hal ini diperkuat dengan tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi masih sangat tinggi 80 persen, tak terpengaruh atas kritik padanya di kalangan aktivis demokrasi. 

Data terkini dari Lembaga Survei Indonesia (26 Januari 2024) menunjukkan bahwa kelompok non-Islam sebesar 56,4% memilih Prabowo-Gibran. Sementara itu, Survei Poltracking Indonesia (periode 27 Januari – 2 Februari 2024) secara lebih spesifik menunjukkan bahwa 52,2% umat Katolik dan Protestan memilih pasangan Prabowo-Gibran.

“Umat Katolik melihat kesempatan untuk ambil bagian dalam akselerasi pembangunan kedepan. Sekaligus ini bukti bahwa umat non-Islam masih sangat puas atas kinerja Jokowi. Tentu kami melihat bahwa Jokowi terasosiasi dengan Paslon 02," kata Gusma.

Selain itu, Gusma mengajak seluruh aktivis katolik yang hadir untuk berkomitmen penuh menyukseskan Pemilu 2024 yang damai dan tanpa kecurangan sesuai harapan Gereja Katolik. Gusma juga menolak segala bentuk penyebaran hoax, ujaran kebencian, money politik, politisasi agama dan etika dalam proses politik elektoral yang berlangsung. 

“Bila satu putaran Pemilu ini tentu menghemat biaya dan efisiensi proses politik, sehingga dana yang tidak terpakai dapat dibelanjakan untuk agenda pembangunan dan pemberdayaan masyarakat selanjutnya”, ujar Gusma.

Menuju hari pencoblosan nanti, Gusma mengajak seluruh umat Katolik Indonesia agar pada tanggal 14 Februari 2024 hadir ke TPS dan memilih dengan kejernihan pikir dan hati serta keyakinan penuh. “Menindaklanjuti pernyataan Kardinal Ignatius Suharyo, alangkah baiknya kita berjalan bersama untuk menyuarakan Pemilu damai dan bebas dari segala bentuk kecurangan selaras dengan surat edaran Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Kiranya kita menjatuhkan pilihan berdasarkan hati nurani dan independen tanpa intimidasi, tekanan dan paksaan yang menggelisahkan”, harap Gusma.

Terakhir, Gusma menerangkan bahwa walau pun berbeda pilihan politik, para aktivis Katolik adalah domba-domba yang setia dan berjanji akan selalu membawa nilai kekatolikan dimanapun mereka berada. 

“Kendati kami berasal dari berbagai latar belakang, kami sepakat bahwa nilai kekatolikan harus tetap diwartakan dalam setiap gerak dan langkah. Maka dari itu kami berkumpul memperkuat komitmen berjalan bersama memenangkan Prabowo-Gibran serta kader yang maju sebagai calon legislatif. Pertemuan ini menjadi salah satu referensi umat Katolik dalam menentukan pilihan kepada calon legislatif maupun Capres 02," demikian Gusma.